ANDALPOST.COM – Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, mendesak maskapai penerbangan menurunkan harga penerbangan mereka, Rabu (28/12/2022). Terlebih menjelang musim perayaan yang akan datang di Malaysia. Hal itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat.
Anthony Loke yang hadir di acara kantor pusat AirAsia mengatakan kegembiraannya lantaran maskapai tersebut mendukung kebijakan dari sang menteri.
Maskapai AirAsia andal sebelumnya mengumumkan akan mengoperasikan penerbangan tambahan dengan tarif tetap. Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi permintaan yang meningkat selama musim perayaan mendatang.
Penerbangan larut malam dari Kuala Lumpur dan Johor Bahru dengan tujuan ke negara bagian Sabah dan Sarawak akan dibuka. Mereka mulai mengoperasikannya pada 17 Januari hingga 30 Januari dengan tarif sekitar Rp709 ribu hingga Rp887 ribu, tergantung tujuan.
“Kami senang AirAsia berkomitmen untuk mendukung inisiatif pemerintah menurunkan tarif selama musim perayaan penting, meskipun ada kendala operasional,” ungkapnya.
“Saya mendorong maskapai lain untuk meniru inisiatif yang sama atau inisiatif lain yang dapat menurunkan tarif terutama pada musim perayaan,” lanjut Loke.
Ia juga memberikan harapannya kepada penerbangan lain untuk membantu kebutuhan masyarakat Malaysia.
“Memasuki tahun baru, kami berharap dapat terus bekerja sama dengan pelaku industri seperti AirAsia untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Loke.
Pada saat yang sama, Anggota Parlemen Seremban mengatakan bahwa pemerintah tidak memiliki rencana untuk menetapkan harga tiket pesawat.
Hal ini berkaitan dengan sektor penerbangan yang mungkin akan meningkat tahun depan saat China membuka kembali perbatasannya.
Meski diperkirakan meningkat, menteri tersebut menyebut bahwa penentuan batas harga untuk penerbangan hanya akan berdampak buruk bagi maskapai lantaran harga bersifat dinamis.
Sementara itu, Loke mengatakan bahwa batas harga akan memiliki “implikasi negatif” bagi penumpang, karena operator penerbangan dapat memilih untuk mengurangi kapasitas.
“Tidak ada operator maskapai penerbangan yang mau beroperasi jika upaya itu sia-sia,” katanya.
Batik Air Delay Karena Pilot Melebihi Batas Waktu Penerbangan
Di sisi lain, Loke juga menanggapi keluhan penumpang Batik Air yang terpaksa bermalam di Bandara Internasional Kuala Lumpur setelah penerbangan mereka ke Kuching, Sarawak ditunda.
Loke mengatakan bahwa pesawat terpaksa dialihkan ke pulau Langkawi karena kondisi cuaca yang buruk.
“Begitu mereka mendarat di Langkawi, para pilot telah melewati jam terbang mereka, sehingga kru baru harus diterbangkan ke Langkawi. Makanya, ini menyebabkan delay beberapa jam untuk penerbangan,” ujar Loke.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.