Pembatasan Konten
Kasus ini juga sekaligus menunjukan bahwa Meta telah memberikan tanggungjawab penuh pada teknologi AI untuk proses filterisasi kontennya.
Oleh karena itu, Meta berkomitmen untuk terus menerapkan aturan ketat terkait pembatasan konten.
“Kami tetap berkomitmen untuk Afrika, dan peninjauan konten kami dilakukan dalam bahasa lokal, jadi kami menjajaki opsi dengan mitra kami yang hadir di benua tersebut untuk memastikan bahwa kami dapat terus membantu menjaga orang-orang tetap aman di platform kami,” perusahaan tersebut dikatakan.
Meskipun mediasi telah gagal, masalah ini tetap menjadi sorotan dalam perbincangan yang lebih luas tentang hak-hak pekerja. Juga tanggung jawab perusahaan teknologi dalam mengatasi isu-isu sensitif seperti konten yang merugikan di platform mereka.
Kegagalan mediasi ini menimbulkan pertanyaan serius tentang apa yang harus dilakukan di masa depan untuk melindungi hak-hak pekerja. Lalu untuk memastikan transparansi dalam pemecatan di perusahaan teknologi yang semakin berperan penting dalam kehidupan sehari-hari kita.
Dalam suasana yang terus berubah di dunia digital, perlindungan hak-hak pekerja dan keadilan terus mencakup hal yang mendalam. (paa/ads)