ANDALPOST.COM – Partai Move Forward yang memenangkan pemilihan umum (pemilu) Thailand dikeluarkan dari koalisi partai, Rabu (02/08/2023).
Padahal koalisi sejumlah partai tersebut bertujuan untuk membentuk pemerintahan baru.
Thailand memang kini tengah berada dalam kegusaran akibat pemilihan perdana menteri (PM) yang tak kunjung menemui titik terang.
Berdasarkan jajak pendapat, Move Forward muncul sebagai partai progresif terbesar, kemudian diikuti oleh Pheu Thai.
Pheu Thai merupakan partai inkarnasi dari partai yang didirikan oleh mantan taipan telekomunikasi Thaksin Shinawatra.
Setelah dikeluarkannya Move Forward dari koalisi, Phey Thai mengumumkan nama seorang pengusaha Srettha Thavisin sebagai kandidat PM Thailand.
“Pheu Thai, dalam konsultasi dengan Move Forward, akan menarik diri dari kerja sama dan akan melanjutkan pembentukan pemerintah dan mencalonkan Srettha Thavisin sebagai perdana menteri,” kata partai Pheu Thai.
Upaya Move Forward
Sementara itu, juru bicara (jubir) Move Forward mengumumkan partainya akan memberikan tanggapan usai anggota parlemen bertemu pada Rabu.
Move Forward memimpin upaya untuk membentuk pemerintahan berikutnya setelah pemilihan 14 Mei, di mana banyak pemilih menolak lebih dari satu dekade pemerintahan oleh militer.
Sayangnya, pimpinan Move Forward, Pita Limjaroenrat diblokir oleh lawan konservatif dan Senat majelis tinggi yang ditunjuk militer.
Penentangan tersebut bermula dari agenda progresifnya yang dilihat oleh kalangan royalis-militer sebagai ancaman, khususnya janji untuk mengubah undang-undang pasal 112 mengenai hukuman bagi penghina monarki.
Wakil pemimpin Pheu Thai Phumtham Wechayachai mengatakan pemerintah yang dipimpin oleh partainya tidak akan mendukung amandemen pasal 112 tetapi akan fokus pada penyelesaian masalah ekonomi dan politik.
Pemimpin Pheu Thai lainnya, Chonlanan Srikaew menambahkan partainya tidak punya banyak pilihan selain memutuskan hubungan dengan sekutu dalam menghadapi oposisi konservatif.
“Pheu Thai telah mendukung Move Forward dengan kemampuan penuh kami,” kata Chonlanan.
Pada Rabu, pendukung Move Forward berkumpul di Bangkok dengan mobil dan sepeda motor. Yakni, untuk unjuk rasa menentang dikeluarkannya partai tersebut dari upaya membentuk pemerintahan berikutnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.