Gibran adalah Kunci PDIP di Jateng
Laki-laki yang memiliki jabatan serta berstatus putra sulung Jokowi tentu punya pengaruh yang cukup besar untuk menggerakkan suara, khususnya di Jateng.
Hal ini membuat Gibran berpotensi menjadi objek manuver strategis bakal Capres di 2024 mendatang.
Selain itu, wilayah yang ia pimpin adalah kandang dari partai berlambang moncong putih tersebut.
“Sehingga sebagai wali kota, beliau banyak menerima tamu-tamu tingkat nasional, apalagi Solo makanannya luar biasa, kulinernya juga luar biasa,” ujar Hasto.
Saat ini, Gibran juga dipandang sebagai loyalis Prabowo, bukannya Ganjar.
Padahal, ia punya jabatan langsung dibawah Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jateng.
Hal ini berpotensi akan memecah belah para relawan PDIP. Sekaligus menjadi celah yang bisa dimanfaatkan oleh partai rival.
“Prinsipnya pertemuan antara kader partai untuk berdialog dan meluruskan berbagai hal yang sering kali apa yang diberitakan dan kenyatan itu berbeda, begitu banyak kepentingan yang bermain, begitu banyak framing yang coba dimainkan,” ujar Hasto.
Memang betul bahwa sebagai orang yang punya jabatan, tentu dirinya bakal banyak menerima tamu. Misalnya saja seperti pertemuannya dengan Prabowo yang notabene sebagai Menteri Pertahanan.
Hal ini lumrah karena mungkin ada pembahasan dan kepentingan terkait kerja dan tugas jabatan.
Oleh karena itu, Gibran tidak mendapatkan sanksi berat. Namun, ia tetap harus berhati-hati.
“Cuma dengan berbagai kejadian-kejadian terakhir tadi, kemudian kami berdiskusi oh gitu nanti kalau ada tamu-tamu ya akan diterima secara resmi di kantor di mana kepala daerah itu bertugas, baik di kantor wali kota maupun di kantor kabupaten. Sehingga segala sesuatunya itu memang berkaitan dengan kemajuan wilayah yang dipimpinnya,” ujar Hasto. (pam/ads)