ANDALPOST.COM — Hujan deras yang terus turun di hampir seluruh wilayah Asia membuat tidak sedikit negara harus berjuang menghadapi banjir. Akibat curah hujan yang intens, sudah lebih 100 jiwa yang melayang karena banjir bandang.
Dua minggu terakhir telah terjadi hujan ekstrim yang menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa negara. Termasuk India, China dan Jepang. Akibatnya, ratusan ribu orang terpaksa mengungsi.
Pada hari Jumat (14/7/2023), Korea Selatan dalam siaga tinggi saat badai menerjang ibu kota Seoul. Sementara pejabat di Filipina memperingatkan akan adanya topan tropis.
Tidak hanya itu, pada awal pekan ini, Jepang juga melaporkan banjir yang memecahkan rekor di pulau Kyushu yang menewaskan sedikitnya delapan orang.
Meski jumlah korban yang tidak terlalu banyak, tapi puluhan nama juga dilaporkan oleh keluarga menghilang. Sebab belum terlihat sejak kejadian banjir tersebut.
Pihak berwenang Jepang pada awal pekan ini pun telah mengevakuasi lebih dari 420.000 penduduk dari dua prefektur di pulau Kyushu.
“Hidup Anda dalam bahaya, Anda harus segera mengambil tindakan,” bunyi perintah tersebut.
Himbauan Pemerintah Jepang
“Hujan tidak seperti sebelumnya,” kata juru bicara badan meteorologi Jepang, ketika kota-kota di seluruh negeri mencatat rekor curah hujan.
Para ilmuwan juga turut memperingatkan bahwa perubahan iklim telah meningkatkan risiko banjir di seluruh dunia. Banyak negara berjuang untuk mengurangi bahaya cuaca ekstrem.
Direktur hidrologi, air, dan kriosfer Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan, negara-negara maju seperti Jepang sangat waspada. Mereka juga sangat siap dalam hal langkah-langkah pengelolaan banjir.
“Tetapi banyak negara berpenghasilan rendah tidak memiliki peringatan, hampir tidak ada struktur pertahanan banjir dan tidak ada pengelolaan banjir terpadu,” tulis Stefan Uhlenbrook dalam pernyataannya pada hari Kamis (13/7/2023).
Lain halnya di Jepang, di ibukota negara yang dikenal sebagai asal dari idola para remaja yaitu Seoul juga menghadapi hal yang sama. Sudah ada sekitar 135 orang yang dievakuasi pada Jumat (14/7/2023).
Banjir bandang yang melanda Seoul juga membuat pemerintah melakukan pemadaman listrik. Terhitung ada 4.000 rumah tangga yang terdampak dari pemadaman listrik tersebut.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.