Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Nepal Membebaskan Pembunuh Berantai Charles ‘The Serpent’ Sobhraj

Pembunuh berantai Charles 'The Serpent' Sobhraj. (Sumber: Navesh Chitrakar/Reuters)

ANDALPOST.COM – Nepal membebaskan seorang pembunuh berantai bernama Charles Sobhraj (78) atau yang lebih dikenal sebagai “The Serpent”, Rabu (22/12/2022). Charles Sobhraj merupakan pria asal Prancis.

Menurut keterangan polisi setempat, Charles Sobhraj bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan pada tahun 1970-an dan 1980-an. Ia akan dibebaskan setelah Mahkamah Agung negara Himalaya menjatuhkan putusan.

Charles Sobhraj mendekam di balik jeruji besi selama 19 tahun atas pembunuhan seorang “backpacker” Amerika dan Kanada. Selain itu, Sobhraj juga menjalani masa hukuman seumur hidup atau 20 tahun di Nepal.

Dalam persidangan, Sobhraj mengaku telah membunuh 20 “backpacker” muda Barat di seluruh Asia dengan cara membius makanan atau minuman mereka.

Negara Thailand pertama kali mengeluarkan surat perintah penangkapan Sobhraj pada pertengahan 1970-an atas tuduhan membius dan membunuh enam wanita di sebuah pantai di Pattaya.

Atas aksi kejinya tersebut, Sobhraj dikenal sebagai “The Bikini Killer” dan “The Serpent” karena kemampuannya untuk menyamar dan menggunakan identitas lain guna menghindari hukuman.

Sobhraj sempat melarikan diri dari penjara di India pada pertengahan 1980-an. Namun, ia ditangkap kembali dan dipenjara dengan keamanan maksimum di New Delhi hingga 1997. Ia kemudian muncul kembali pada September 2003 di Kathmandu.

“Menahan dia di penjara terus menerus tidak sesuai dengan hak asasi narapidana,” bunyi salinan putusan hari Rabu (21/12/2022).

“Jika tidak ada kasus lain yang tertunda terhadap Sobhraj untuk menahannya di penjara, pengadilan ini memerintahkan pembebasannya pada Rabu dan ia harus kembali ke negaranya dalam waktu 15 hari,” imbuhnya.

Sesuai Undang-Undang (UU) yang berlaku, mereka mengizinkan pembebasan tahanan yang menderita penyakit serius dan telah menjalani tiga perempat dari hukuman mereka. Diketahui, Charles Sobhraj mengidap penyakit jantung yang parah.

Jejak Sang Pembunuh

Setelah masa kanak-kanak yang bermasalah, ia pernah mendapat beberapa hukuman penjara di Prancis karena kejahatan kecil. Sobhraj kemudian mulai berkeliling dunia pada awal tahun 1970-an dan saat itulah ia sering merampok para “backpacker” muda yang ditemui. Terutama mereka yang berjalan di sepanjang Jalur Hippie dari Eropa ke Asia Tenggara.

Kejahatan Sobhraj juga tak berhenti sampai situ saja. Ia dituduh mencekik, memukuli atau membakar para “backpacker” yang menjadi korbannya. Lelaki ini juga sering menggunakan paspor korban luntuk melakukan perjalanan ke tujuan berikutnya.

Alhasil, julukan Sobhraj, “The Serpent”, menjadi judul serial hit yang dibuat oleh BBC dan Netflix berdasarkan kisah nyata Charles Sobhraj.

“Dia berbudaya, sopan,” kata Nadine Gires, yang berteman dengan Sobhraj saat ia pindah ke gedung apartemennya di Bangkok pada 1975.

Namun Gires mulai merasakan keanehan terhadap diri Sobhraj karena mulai menyamar sebagai pedagang batu permata untuk memikat para pelancong sebelum membius, merampok, dan membunuh mereka.

“Banyak orang sakit di rumahnya,” imbuh Gires.

Sementara itu, Sobhraj menjalani operasi jantung selama lima jam pada tahun 2017, dan vonis hari Rabu kemarin mengatakan bahwa ia tetap menjalani perawatan rutin untuk penyakit jantung.

Sebelum bebas, Sobhraj harus muncul di pengadilan yang lebih rendah untuk formalitas administrasi.

(SPM/MIC)