ANDALPOST.COM — Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengonfirmasi tengah membuka negosiasi baru untuk memulihkan para sandera yang ditahan oleh Hamas, Sabtu (16/12/2022).
Sebelumnya, sebuah sumber mengatakan kepala intelijen Israel bertemu dengan PM Qatar yang menjadi penengah dalam konflik Israel-Palestina.
Dalam konferensi pers yang disiarkan di televisi atau sehari setelah pasukan Israel membunuh tiga dari 100 sandera tawanan Hamas, Netanyahu menyebut konflik itu merupakan sebuah perang eksistensial.
Sehingga, ia berpendapat dalam perang tersebut harus terus dilakukan hingga mencapai kemenangan. Kendati muncul tekanan serta biaya besar.
Netanyahu juga mengatakan, Gaza akan di demiliterisasi dan berada di bawah kekuasaan Israel.
Ia pun menambahkan serangan Israel di Gaza telah membantu mencapai kesepakatan pembebasan sebagian sandera pada bulan November. Juga berjanji untuk mempertahankan tekanan militer yang kuat terhadap Hamas.
Hamas merupakan kelompok militan yang menguasai Gaza. Sehingga, Netanyahu bersumpah akan menghancurkan kelompok militan tersebut.
“Instruksi yang saya berikan kepada tim perunding didasarkan pada tekanan ini, yang tanpanya kita tidak akan mendapatkan apa-apa,” katanya.
Netanyahu pun berbicara setelah kepala agen mata-mata Israel Mossad, David Barnea, bertemu dengan PM Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Eropa pada Jumat (15/12/2023) malam.
Sebuah sumber membeberkan mereka fokus mengenai kemungkinan gencatan senjata baru di Gaza dan perjanjian damai. Serta kesepakatan tahanan dan sandera.
Netanyahu menghindari pertanyaan tentang pertemuan tersebut, namun menegaskan bahwa ia telah memberikan instruksi kepada tim perunding.
“Kami mendapat kritik serius terhadap Qatar, tapi saat ini kami sedang berusaha menyelesaikan pemulihan sandera kami,” katanya, menyinggung hubungan negara Teluk yang kaya gas itu dengan Hamas dan musuh bebuyutan Israel, Iran.
Namun, mengetahui hal itu, Hamas pun turut memberikan tanggapannya.
“Kami menegaskan posisinya untuk tidak membuka negosiasi apa pun untuk pertukaran tahanan kecuali agresi terhadap rakyat kami berhenti untuk selamanya,” tegas pihak Gaza.
Israel membombardir sasaran-sasaran di Gaza pada hari Sabtu. Namun, dua sumber keamanan Mesir mengatakan para pejabat kini tampak lebih bersedia untuk mengupayakan gencatan senjata serta pertukaran sandera.
Seorang pejabat militer Israel mengatakan tiga sandera yang terbunuh membawa bendera putih.
Kematian mereka telah menambah tekanan pada Netanyahu untuk menemukan cara guna menjamin pembebasan sandera.
Dalam sebuah postingan di platform media sosial X, juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy mengatakan bahwa sandera lainnya, Inbar Haiman (27) telah dibunuh di penawanan Hamas.
Tetapi, postingan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Saat Netanyahu berbicara, beberapa ratus orang melakukan protes di Tel Aviv, beberapa di antaranya memegang plakat. Termasuk yang bertuliskan “keluarkan mereka dari neraka.”
Seorang pembicara juga berteriak: “Bawa mereka pulang sekarang!”
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.