Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Pameran ‘Walking Through a Songline’ Mampir di Museum Kota Makassar

Pameran kebudayaan Australia di Museum Kota Makassar Sumber: The Andal Post/Anugrah Putri Amalia

Sejak adanya pameran ini di Museum Kota, pihak pelaku pendidikan yaitu sekolah-sekolah baik negeri hingga swasta berbondong-bondong menjadikan pameran tersebut sebagai tempat kunjungan pendidikan. 

Apalagi pameran tersebut tidak membutuhkan retribusi seperti pameran-pameran lainnya. 

Untuk jam operasionalnya sendiri dimulai pada pukul 9 pagi hingga 3 sore di hari kerja. Sedangkan di akhir pekan, Museum Kota Makassar tutup lebih awal yaitu pada pukul 12 siang. 

Untuk masyarakat umum yang ingin berkunjung dan menikmati karya seni kebudayaan Australia juga diperkenankan. Sebab tidak ada aturan khusus yang mengatur pameran tersebut. 

Alur Pengunjung yang Ingin Menikmati Instalasi Australia

Jika kamu pengunjung yang ingin menyaksikan langsung kebudayaan Australia melalui instalasi, kamu cukup perlu datang ke Museum Kota Makassar. 

Jika telah berada di Museum Kota Makassar, para pengunjung harus mendaftarkan diri terlebih dahulu di lokasi secara luring. 

Cukup dengan mencantumkan identitas berisikan nama, alamat, pekerjaan. Setelah itu, para pengunjung akan diarahkan untuk mengisi formulir online dengan format yang sama yang sebelumnya telah dituliskan. 

Setelah itu, para pengunjung akan menemui antrian di lantai satu sebab instalasi tersebut berada di lantai dua. Sehingga bisa dikatakan bahwa untuk menikmati instalasi tersebut para pengunjung akan menemui dua kali antrian. 

Untuk antriannya sendiri tentu akan bervariatif sebab tergantung jumlah pengunjung yang hadir.

Apalagi, ruang instalasi yang disediakan di Kota Makassar ukurannya cukup mungil yaitu sekitar 4 x 2 meter saja. Jadi hanya dapat menampung 7-10 orang dalam satu sesi. 

“Biasanya kalau siswa yang datang kami akan masukkan sekitar 15 sampai 25 orang dalam satu sesi. Kalau untuk pengunjung umum beda lagi, biasanya tidak lebih dari 10 orang,” ucap salah seorang petugas di Museum Kota Makassar yaitu Anugerah. (paa/ads)