ANDALPOST.COM – Pada hari Senin (14/7/2023), dua anggota pasukan bersenjata merayakan apa yang mereka percaya sebagai kemenangan Palestina atas agresi militer paling besar di Tepi Barat dalam beberapa dekade.
Serangan yang berlangsung selama dua hari di Jenin bulan lalu berhasil menyita senjata dan menghancurkan infrastruktur yang digunakan oleh para pejuang yang didanai oleh Iran.
Pejuang jihad tersebut menggunakan kamp pengungsi yang padat sebagai basis penyerangan kepada Israel, menurut komandan Israel.
Para pejuang jihad asal Palestina telah bersumpah untuk memusnahkan Israel dan membangun negara Islam di tempat tersebut.
Salah satu prajuritnya berkata, bahwa, “Objektif kami sama seperti jihad Islam, tapi Jenin yang menjadi sumber inspirasi kami.”
Tepi Barat yang memiliki panjang 100 km dan lebar 50 km telah menjadi inti dari konflik Israel-Palestina semenjak dijajah oleh Israel di tahun 1967.
Gelombang kekerasan terjadi semenjak tahun 2022, di mana penjarahan yang dilakukan Israel telah merenggut nyawa ratusan warga Palestina. Di saat yang sama, orang-orang Palestina juga telah membunuh orang-orang Israel lewat penembakan, penusukan, maupun penabrakan oleh mobil.
Demi Jenin
Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan pada 7 Agustus bahwa Iran mencoba untuk “mengikat leher kami.”
Hal itu dilakukan dengan melalui kelompok-kelompok militan seperti Jihad Islam dan Hamas di Tepi Barat dan wakilnya Hizbullah di negara tetangga Lebanon.
Sementara para pejuang tidak merahasiakan fakta bahwa uang berasal dari Iran, bagi mereka, pertempuran itu bersifat lokal. Sebabnya adalah kemarahan yang dipicu oleh pendudukan Israel, dan sama sekali tidak ada minat pada masalah geopolitik yang lebih luas.
“Kami adalah putra Jenin,” ujar salah satu pejuang Jihad Islam, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Abu Salah.
Ia mengatakan para petarung merasa mereka tidak punya pilihan lain. “Kami dikepung dan dikepung. Kami tidak punya pilihan selain bertarung,” tambahnya.
Jihad Islam adalah faksi Palestina yang bersumpah untuk menghancurkan negara Israel dan menggantinya dengan negara Islam.
“Tujuan kami dekat dengan Jihad Islam tapi motivasinya dari Jenin,” kata pejuang itu.
Dukungan Iran
Survei menunjukkan dukungan publik yang luar biasa di kalangan warga Palestina untuk kelompok-kelompok bersenjata. Berhubung, penggerebekan telah meningkat dan serangan pemukim Yahudi di desa-desa Palestina menjadi lebih berani.
“Jika kami tidak mendapat dukungan dari keluarga di sini, kami tidak akan bertahan satu jam,” ucap Abu Salah.
Menurut sebuah survei oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina, 71% warga Palestina mendukung kelompok bersenjata seperti Brigade Jenin.
Kelompok tersebut mencakup faksi seperti Jihad Islam dan Hamas, dan “Sarang Singa” di kota terdekat di Nablus.
Tetapi karena hubungan Israel telah membaik dengan negara-negara Teluk yang kaya yang secara tradisional mendanai perjuangan Palestina, sumber uang penting bagi kelompok-kelompok militan telah mengering.
Itulah celah yang ingin diisi oleh Iran.
Pejabat keamanan mengatakan mereka telah melihat peningkatan penyelundupan senjata dan obat-obatan baru-baru ini. Sementara itu, pejabat Israel dan kelompok militan mengatakan dukungan Iran juga berasal dari transfer uang yang lebih canggih.
Antara lain adalah tindakan kriminal dan bisnis yang sah maupun semi-sah. (xin/fau)