Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Paus Fransiskus Dorong Seluruh Pemerintah Sembuhkan Luka Kematian Migran di Mediterania

Paus Fransiskus Dorong Seluruh Pemerintah untuk Sembuhkan Luka Kematian Migran di Mediterania
Pidato Paus Fransiskus Terkait Migran di Mediterania. (Sumber: Media Vatikan)

ANDALPOST.COM – Pada Minggu, (13/08/2023), Paus Fransiskus menyatakan kesedihannya atas apa yang terjadi di Laut Mediterania pada awal bulan ini. 

Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan Vatikan sebagai “Luka Terbuka” yang harus diberi tanggung jawab atas insiden yang terjadi. 

Paus Fransiskus juga menyampaikan doa nya kepada 41 orang yang dinyatakan meninggal dalam kecelakaan tersebut. 

Dasar dari keresahan Paus Fransiskus, dikarenakan seringnya peristiwa yang sama terjadi kepada para imigran yang ingin melakukan perjalanan ke Eropa. 

Yang dimana, Laut Mediterania dapat menjadi saksi dari meninggalnya banyak migran yang akan melakukan penyebrangan.

Hal tersebut ia sampaikan setelah doa Angelus harian di Vatikan ketika dirinya berbicara di hadapan umat yang ada di sana. 

Dorongan Paus Fransiskus

“Dengan rasa sakit dan malu kita harus menyatakan bahwa, sejak awal tahun, sudah hampir 2.000 pria, wanita dan anak-anak tewas di laut itu ketika berusaha mencapai Eropa,” kata Paus Fransiskus. 

Ia juga mengatakan bahwa dirinya mengajak semua kekuatan politik dan diplomatik untuk menyembuhkan luka tersebut. 

Adapun juga dijelaskan oleh Paus Fransiskus bahwa hal tersebut merupakan sebuah bagian dari solidaritas dan bentuk persaudaraan. 

Tidak hanya itu, Paus juga mengatakan bahwa dengan adanya perhatian khusus terhadap masalah yang sudah pernah terjadi dapat mencegah karamnya kapal dan menyelamatkan para migran. 

Dalam kesempatan tersebut Paus tidak hanya membicarakan tentang kesedihannya atas apa yang terjadi di Mediterania. 

Paus juga menyerukan doa untuk situasi perang yang terjadi di Ukraina dan para korban kebakaran hutan di Maui di Hawaii. 

Yang dimana, korban tewas akibat kebakaran tersebut mencapai 93 pada Sabtu (12/08/2023), menjadikannya kebakaran paling mematikan di AS dalam lebih dari satu abad.

Ribuan Orang Tenggelam di Mediterania

Tewasnya 41 migran yang melakukan penyebrangan ke Eropa merupakan kelompok penyintas yang memulai penyebrangan pada Kamis (3/8/2023) dari Sfax Tunisia. 

Dijelaskan oleh Organisasi Migran Internasional (IOM) dan Dewan HAM PBB (UNHCR) bahwa kapal tersebut tenggelam setelah dihantam ombak besar. 

Dengan total 45 penyintas hanya empat orang diantaranya yang dinyatakan selamat dalam insiden tenggelamnya kapal di Mediterania itu.

Diketahui bahwa korban selamat merupakan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun, seorang wanita dan dua pria yang berhasil dievakuasi di Lampedusa pada hari Rabu (09/08/2023).

Para migran tiba di Lampedusa dalam keadaan lelah dan shok. Mereka pun akan diinterogasi oleh polisi. Mereka bahkan tidak memiliki makanan atau air minum sampai penyelamatan dilakukan.

Paus Fransiskus Dorong Seluruh Pemerintah untuk Sembuhkan Luka Kematian Migran di Mediterania
Ilustrasi Evakuasi Migran di Laut Mediterania. (Sumber: Óglaigh na hÉireann)

Setelah terjadinya hal tersebut pihak organisasi internasional yang berwenang mengeluarkan data terkait kematian di Laut Mediterania. 

Yang dimana, disebutkan bahwa sejak tahun 2014 terhitung bahwa terdapat lebih dari 22.000 penyintas yang telah tenggelam di tengah Laut Mediterania. 

Hal tersebut menjadikan Laut Mediterania menjadi sebuah jalur atau rute migrasi yang paling berbahaya yang ada di dunia. 

Adapun juga dari IOM dan UNHCR menekankan kepada pemerintah untuk mendedikasikan lebih banyak sumber daya untuk misi pencarian dan penyelamatan Mediterania. (ben/fau)