Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Paus Fransiskus Sambangi Hungaria, Dorong Aksi Amal Berkelanjutan

Paus Fransiskus (Foto: Bernadett Szabo/Reuters)

ANDALPOST.COM — Paus Fransiskus mengucapkan rasa terima kasih terhadap warga Hungaria karena menyambut para pengungsi Ukraina, Sabtu (29/4).

Ia sekaligus mendorong mereka untuk membantu siapapun yang membutuhkan bantuan.

“Saya mendorong Anda untuk selalu membantu siapapun. Setiap kali Anda berusaha untuk membawa roti kepada yang lapar, Tuhan membuat sukacita bermekaran dan hidup Anda harum dengan cinta yang Anda berikan,” tulis Paus Fransiskus, Sabtu (29/4).

Paus Fransiskus juga menyerukan budaya amal di negara tersebut, di mana Perdana Menteri (PM) Hungaria, menerapkan kebijakan anti-imigrasi yang tegas. Sehingga mengancam budaya Kristen di Eropa.

Pada hari kedua kunjungan ke Hungaria, Fransiskus bertemu dengan para pengungsi dan orang miskin di gereja St. Elizabeth.

Para pengungsi termasuk beberapa yang melarikan diri ke Hungaria dari negara tetangga Ukraina pun mencari keselamatan dari perang Rusia.

Setelah itu, Paus Fransiskus bertemu perwakilan Gereja Ortodoks Rusia di Hungaria, Metropolitan Hilarion. Bahkan, Vatikan menyebut pertemuan 20 menit di kedutaan Tahta Suci di Budapest tersebut sangat baik.

Dukungan gereja Rusia untuk perang Kremlin telah mencegah pertemuan kepausan dengan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia dan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Francis dan Kirill bertemu pada tahun 2016 di Kuba yang menandai pertemuan pertama antara seorang paus dan seorang pemimpin Ortodoks Timur selama berabad-abad.

Berbicara di gereja St Elizabeth di Budapest, Paus Fransiskus menjelaskan bahwa Injil memerintahkan umat Kristiani untuk menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada semua orang. Terutama mereka yang mengalami kemiskinan dan penderitaan.

“Kasih yang Yesus berikan dan perintahkan untuk kita praktekkan dapat membantu mencabut kejahatan ketidakpedulian dan keegoisan dari masyarakat, dari kota-kota kita dan tempat-tempat di mana kita tinggal, ketidakpedulian adalah wabah dan menyalakan kembali harapan akan kehidupan baru yang lebih adil, serta dunia persaudaraan, di mana semua bisa merasa betah,” terang Paus Fransiskus.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.