ANDALPOST.COM – Utusan PBB di Afghanistan Roza Isakovna Otunbayeva memperingatkan bahwa penelanjangan hak wanita oleh Taliban akan mengakibatkan diputuskannya aliran bantuan dari PBB untuk pembangunan negara, Rabu (8/3/2023).
Di Afghanistan, banyak wanita khawatir akan disingkirkan dari kehidupan masyarakat, bahkan dibunuh dengan sadis.
“Di momen ketika sebuah negara membutuhkan segala sumber daya manusianya untuk pulih dari perang berdekade. Setengah dari potensi dokter, ilmuwan, jurnalis, dan politisi dikucilkan di rumah-rumah mereka sendiri,” ungkas Roza menjelaskan situasi yang sedang terjadi di Afghanistan.
“Impian mereka dihancurkan, dan kemampuan mereka disita,” lanjutnya.
Afghanistan, di bawah pemerintahan Taliban, melarang wanita dari bekerja, bersekolah, maupun berpergian tanpa didampingi pria.
Usul dana bantuan yang diberikan PBB kepada Afghanistan merupakan usul dana bantuan terbesar yang diberikan kepada satu negara saja.
Sebesar $4,6 milyar dolar Amerika Serikat direncanakan untuk dikirimkan pada tahun ini untuk Afghanistan.
Hal itu dilakukan demi membantu 28 juta masyarakat Afghanistan bertahan hidup dan kembali berdiri pada kaki mereka sendiri.
Namun, dana bantuan tersebut terancam untuk batal diberikan dikarenakan pelanggaran hak dasar manusia yang tidak diberikan Taliban kepada wanita di Afghanistan.
“Dana untuk Afghanistan kemungkinan besar akan dibatalkan apabila wanita tidak diperbolehkan untuk bekerja,” imbuh Roza.
“Jika jumlah bantuan dikurangi, maka jumlah dolar Amerika Serikat yang diperlukan untuk mendukung bantuan tersebut juga akan dikurangi,” tambahnya.
Dana diberikan untuk Afghanistan memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.