ANDALPOST.COM – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menduga korban tewas akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah mencapai 50 ribu orang.
Kepala Penanganan Bencana PBB Martin Griffiths mengungkapkan korban tewas dapat berlipat ganda atau bahkan lebih dari jumlah terkini yaitu 33 ribu jiwa.
Bahkan, PBB juga mengecam lambatnya bantuan yang sangat dibutuhkan bagi warga Suriah.
Sementara itu, sebuah konvoi PBB yang membawa bantuan ke Suriah barat telah tiba di Turki.
Konvoi sepuluh truk PBB menyeberang ke barat laut Suriah melalui penyeberangan perbatasan Bab al-Hawa membawa perlengkapan perlindungan termasuk terpal plastik, tali, selimut, kasur, karpet, dan kebutuhan lainnya.
Bab al-Hawa merupakan satu-satunya titik bantuan internasional untuk menjangkau orang-orang di daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah setelah hampir 12 tahun perang saudara.
Lantaran, penyeberangan lainnya ditutup di bawah tekanan dari China dan Rusia.
Kendati begitu, Griffiths menyebut harus lebih banyak bantuan lagi bagi jutaan orang yang rumahnya telah rata dengan tanah.
“Sejauh ini kami telah mengecewakan orang-orang di barat laut Suriah.Mereka benar merasa ditinggalkan. Mencari bantuan internasional yang belum sampai. Tugas saya dan kewajiban kita adalah memperbaiki kegagalan ini secepat mungkin. Itulah fokus saya sekarang,” cuit Griffiths, Minggu (12/2).
Seperti diketahui, konflik beberapa dekade terakhir yang melanda Suriah membuat pasokan bantuan tersebut menjadi lambat.
Bahkan, konflik tersebut juga merusak sistem perawatan kesehatan.
Sejumlah pemberontak yang terlibat dalam konflik itu berusaha memerangi pemerintahan presiden Bashar al-Assad.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.