Sementara itu, pejabat dan petugas medis menyebut 29.605 orang tewas di Turki dan 3.754 di Suriah.
Sehingga, total kematian di kedua wilayah itu mencapai 33.179.
Kelangsungan Hidup dan Kisah Ajaib
Kendati telah banyak korban tewas, namun beberapa kasus ajaib pun muncul usai gempa dahsyat yang melanda Turki pada Senin (6/2).
Seorang bayi berusia tujuh bulan bernama Hamza berhasil diselamatkan di provinsi Hatay selatan usai lebih dari 140 jam bertahan setelah gempa.
Selain kisah ajaib itu, PBB justru memperingatkan bahwa ada 870.000 orang sangat membutuhkan makanan hangat di seluruh Turki dan Suriah.
Bahkan, di Suriah saja 5,3 juta orang telah kehilangan tempat tinggal mereka.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hampir 26 juta orang terkena dampak dari gempa bumi tersebut.
Sehingga, WHO mengajukan permohonan sebesar Rp650 miliar guna mengatasi kebutuhan kesehatan setelah puluhan rumah sakit rusak.
Di sisi lain, badan bencana Turki mengerahkan lebih dari 32.000 orang untuk melakukan pencarian serta penyelamatan para korban gempa.
Sayangnya, di beberapa daerah tim penyelamat justru mengatakan mereka tidak memiliki sensor dan peralatan pencarian canggih lainnya.
Alhasil, mereka harus berhati-hati dalam menggali bangunan yang hancur dengan sekop atau bahkan tangan.
“Jika kami memiliki peralatan semacam ini, kami akan menyelamatkan ratusan nyawa, bahkan lebih,” terang kepala pertahanan sipil di Jableh, barat laut Suriah, Alaa Moubarak. (spm/fau)