ANDALPOST.COM – Dalam menyambut hari raya Nyepi yang bertepatan pada Rabu 23 Maret 2023 besok, terdapat salah satu tradisi setiap satu tahun sekali yakni Ogoh-ogoh.
Ogoh-ogoh merupakan sebuah patung raksasa yang dibuat secara khusus untuk dibawa berkeliling dengan diiringi oleh musik gamelan Bali atau Baleganjur ketika membawa patung raksasa tersebut.
Visualisasi patung raksasa ogoh-ogoh memberikan kesan menyeramkan bagi semua orang yang melihat patung tersebut.
Akan tetapi terdapat pemaknaan yang mendalam ketika dijalankannya tradisi pawai ogoh-ogoh tersebut khususnya bagi seluruh masyarakat Hindu di Bali.
Pemaknaan tersebut berupa bagaimana masyarakat melihat ogoh-ogoh sebagai suatu simbol keinsyafan. Pawai ogoh-ogoh biasanya akan dilakukan pada malam sebelum Hari Raya Nyepi atau dalam acara yang disebut ngerupukan atau upacara pembersihan, di mana para patung ogoh-ogoh akan dibawah berkeliling dalam sebuah pawai.
Dalam pawai tersebut ogoh-ogoh akan diarak sampai di suatu tempat yang disebut sema atau sebuah tempat persemayaman terakhir umat Hindu untuk dibakar.
Ogoh-ogoh sendiri menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Hari Raya Nyepi ketika adanya keputusan Presiden pada tahun 1983 dalam menetapkan Hari Raya Nyepi sebagai salah satu hari libur nasional.
Penggambaran Ogoh-ogoh
Penggambaran ogoh-ogoh sendiri menampilkan sosok yang disebut sebagai Bhuta Kala. Sosok tersebut sangat berhubungan erat dengan kekuatan negatif yang dipercayai dapat mengganggu proses kehidupan manusia di dunia.
Tidak hanya itu ogoh-ogoh juga memiliki bentuk lainnya atau bisa dibilang terdapat berbagai macam bentuk dari ogoh-ogoh.
entuk itu berupa panggambaran suatu makhluk yang dipercayai hidup di mayapada, surga, neraka. Selain itu ragam sosok lainnya yang ada di dalam pawai tersebut berupa naga, gajah, hingga bidadari divisualisasikan dalam sebuah patung raksasa.
Makna Ogoh-Ogoh
Dari keberagaman bentuk yang tercermin melalui ogoh-ogoh, patung-patung tersebut memiliki arti yang sangat mendalam. Ogoh-ogoh sebagai sifat negatif dianggap sebagai adharma svarupa yang merupakan suatu hal yang dicerminkan dari sifat manusia.
Ogoh-ogoh pada dasarnya merupakan sebuah tradisi yang ingin menunjukan bagaiamana sifat negatif atau sifat buruk setiap manusia dalam bentuk patung.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.