Adapun penjelasan bahwa sifat buruk tersebut dijadikan dalam bentuk patung dan dipertontonkan agar manusia tidak perlu malu akan sifat buruknya.
Melihat ogoh-ogoh dalam pawai akan semakin membuat orang memahami cerminan sifat negatif dirinya. Kemudian akan dibakar bersama ogoh-ogoh pada akhir tradisi tersebut.
Seorang cendikiawan Hindu, Dharma menyimpulkan keberadaan ogoh-ogoh “melambangkan keinsafan manusia akan kekuatan alam semesta”.
Dalam penjelasan mengenai kekuatan alam semesta tersebut dijelaskan juga bahwa kekuatan tersebut dibagi menjadi dua yakni, Bhuana Agung dan Bhuana Alit.
Dalam hal tersebut Bhuana Agung dipercayai sebagai kekuatan yang berasal dari seluruh alam raya. Sedangkan kekuatan Bhuana Alit merupakan sebuah kekuatan yang datang dari dalam manusia itu sendiri.
Dipercayai bahwa kedua kekuatan tersebut baik Bhuana Agung maupun Bhuana Alit memiliki keterkaitan yang sangat erat antara satu sama lain.
Kedua kekuatan tersebut dapat bersatu untuk menghancurkan dunia ataupun dapat berdampak sebaliknya seperti membuat dunia menjadi lebih damai dan tentram. (ben/fau)