ANDALPOST.COM – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, dalam rapat kabinet mingguan mengungkapkan bahwa pemerintah akan mengucurkan dana sebesar Rp2 triliun bagi sektor kesahatan. Informasi itu disampaikan pada Minggu (22/1/2023).
Lebih lanjut, Netanyahu juga mengklaim pada rapat tersebut bahwa sektor paling penting saat ini yang harus diperhatikan ialah bidang kesehatan.
“Saya tahu bahwa ada beberapa masalah yang membara tetapi seperti yang selalu kami katakan, sebelum semuanya, yang terpenting adalah kesehatan, jadi kami akan mulai dari kesehatan,” ujar Benjamin Netanyahu.
Benjamin mengatakan dalam pekan kemarin bahwa yang pertama akan mendapat bantuan kesehatan ialah warga Israel.
Ia membeberkan kalau pemerintah akan menyetujui penambahan bagi lebih dari 120 obat dan perawatan baru ke sektor kesehatan. Sehingga, total dari bantuan tersebut senilai Rp2 triliun.
Dengan dana itu, Netanyahu menyebut akan membantu lebih dari 350.000 orang Israel. Termasuk, subsidi andal bagi anak-anak hingga umur 7 tahun, pengobatan kanker di dunia, pengobatan diabetes, imunisasi herpes zoster untuk warga yang berisiko serta orang di atas 65 tahun.
“Saya memuji Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kesehatan Aryeh Deri, anggota komite dan orang-orang di Kementerian Kesehatan atas pekerjaan penting mereka di sini,” imbuhnya.
Netanyahu Temui Sullivan untuk Bahas Tantangan Keamanan Regional
Selain itu, Netanyahu juga menyampaikan bahwa dirinya pada Kamis (19/1/2023) bertemu dengan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan.
Ia menuturkan bahwa kala itu mereka membahas mengenai tantangan keamanan regional, khususnya Iran. Selain itu, keduanya juga fokus pada kerja sama antar negara guna melawan ancaman regional.
“Salah satu tantangan serius bagi keamanan nasional kita dan peluang serius bagi perdamaian dengan tetangga kita. Pembicaraan kami berfokus pada tantangan keamanan regional, khususnya Iran, serta cara kerja sama antara kami melawan ancaman bersama-sama,” bebernya.
Netanyahu menyebutkan bahwa hal itu merupakan keinginan bersama nan tulus untuk saling menjaga keamanan negara.
“Saya harus mengatakan bahwa sehubungan dengan pertemuan-pertemuan tersebut, saya terkesan bahwa ada keinginan yang tulus dan bersama untuk mencapai pemahaman tentang masalah tersebut,” sambung Netanyahu.
Menurutnya, diskusi tentang masalah tersebut akan diadakan antara Yerusalem dan Washington dalam beberapa minggu mendatang.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.