ANDALPOST.COM — Para pemimpin Arab secara terbuka menekan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza, Sabtu (4/11/2023).
Permintaan tersebut keluar usai warga Palestina mengatakan serangan udara Israel menewaskan 15 orang di sebuah sekolah milik PBB yang digunakan sebagai tempat perlindungan. Namun, Blinken justru enggan menanggapi desakan tersebut.
Ia menyebut gencatan senjata hanya akan membuat militan Hamas berkumpul kembali.
Kekuatan dunia dan regional gagal mencapai konsensus mengenai cara penanganan konflik yang meningkat dalam empat minggu terakhir.
Sebelumnya, pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyerbu perbatasan, menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 240 orang lainnya.
Israel sejak itu menyerang Gaza dari udara, memberlakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat. Alhasil memicu kekhawatiran global terhadap kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Blinken bertemu dengan menteri luar negeri Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Yordania di Amman.
“Saat ini kita harus memastikan perang ini berhenti,” kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi pada konferensi pers setelahnya.
Blinken mengatakan semua pihak sepakat mengenai perlunya perdamaian dan bahwa status quo di Gaza saat ini tidak dapat dipertahankan. Namun, ia mengakui ada perbedaan antara Washington dan sekutunya.
“Gencatan senjata sekarang hanya akan membuat Hamas tetap bertahan, mampu berkumpul kembali dan mengulangi apa yang terjadi pada 7 Oktober,” kata Blinken, yang melakukan perjalanan keduanya ke wilayah tersebut sejak Israel dan Hamas berperang.
Washington mempertahankan dukungannya yang kuat terhadap Israel namun juga mulai menganjurkan penghentian sementara bantuan kemanusiaan untuk memungkinkan bantuan masuk ke Gaza.
Pada hari Jumat (3/11/2023), Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pun menolak proposal jeda dari Blinken setelah sehari pertemuan.
Pada hari Sabtu (5/11/2023) ketika ditanya oleh wartawan apakah ada kemajuan dalam mencapai jeda kemanusiaan, Presiden AS Joe Biden menjawab memang ada.
Kala itu Biden menjawab sembari mengacungkan jempol saat meninggalkan gereja di Pantai Rehoboth, Delaware.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.