ANDALPOST.COM – Rahul Gandhi resmi kembali ke parlemen India usai Mahkamah Agung (MA) membuat keputusan, Senin (07/08/2023).
MA menangguhkan vonis atas kasus pencemaran nama baik yang menjerat Gandhi.
“Penangguhan Gandhi merupakan keputusan yudisial lebih lanjut,” beber Utpal Kumar Singh, sekretaris jenderal majelis rendah parlemen mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
Tentu saja kembalinya Gandhi memberikan dampak terhadap pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi saat ini.
Terlebih, muncul mosi tidak percaya atas pemerintahan Modi.
Namun, pemungutan suara diperkirakan tidak akan mempengaruhi popularitas Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Modi.
Meski begitu, kembalinya Gandhi sebagai keturunan salah satu dinasti politik paling andal di India diharapkan dapat memperkuat suara aliansi oposisi 26 partai yang baru dibentuk oleh Kongres.
Seperti diketahui, ayah, kakek, serta nenek buyut Gandhi pernah menjabat sebagai PM India.
Sayangnya, Gandhi tersandung kasus pencemaran nama baik lantaran menghina Narendra Modi.
“Mengapa semua pencuri memakai nama keluarga Modi?” pertanyaan yang dilontarkan Gandhi kala itu.
Gandhi lalu merujuk nama Modi terhadap tiga sosok terkenal, yaitu buronan taipan berlian India, seorang eksekutif kriket yang dilarang dari Liga Utama India, dan perdana menteri.
Alhasil, Gandhi pun kehilangan kursi di parlemen karena kasus tersebut.
Namun, pada minggu lalu MA menangguhkan vonis, alhasil memungkinkan Gandhi untuk kembali ke parlemen serta ikut dalam pemilihan umum tahun depan.
Oposisi Berkumpul
Anggota parlemen dari Kongres dan partai oposisi lainnya berkumpul di luar pintu masuk parlemen untuk menyemangati Gandhi. Serta, aliansi baru mereka yang disebut INDIA atau Aliansi Inklusif Pembangunan Nasional India.
Aliansi tersebut membuat rencana untuk mencalonkan diri melawan BJP dalam pemilihan nasional yang dijadwalkan pada Mei 2024.
Presiden Kongres Mallikarjun Kharge mengatakan keputusan untuk mengembalikan Gandhi membawa angin segar bagi rakyat India.
Tetapi, BJP menyebut MA hanya menangguhkan vonis Gandhi dan tidak membatalkannya.
Diskualifikasi Gandhi dari parlemen membangkitkan oposisi India yang terpecah untuk membentuk aliansi INDIA guna melawan BJP.
Para pemimpin aliansi, yang memiliki kurang dari setengah dari 301 anggota BJP di majelis rendah parlemen, telah mengadakan dua pertemuan sejak Juni. Kemudian, akan bertemu lagi pada 31 Agustus dan 1 September untuk menunjuk penyelenggara serta koordinasi panel.
Ghanshyam Tiwari, juru bicara Partai Samajwadi, anggota kunci aliansi INDIA, mengatakan Gandhi muncul sebagai pemimpin nan tangguh.
“Partai Kongres yang kuat dengan sosok Rahul Gandhi yang meningkat dan kepemimpinan Kharge yang teguh akan menjadikan aliansi itu kekuatan terdepan di setiap negara bagian,” katanya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.