Ketua Dewan Pertanahan Utara, Samuel Bush-Blanasi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Yunupingu, atas nama anggota dan staf NLC dulu dan sekarang.
Diketahui, Yunupingu menjabat sebagai ketua NLC selama delapan periode, diduga 24 tahun, dari 1977 hingga 1980. Serta dengan, 1983 hingga 2004.
“Yunupingu akan selalu mendapat tempat khusus di hati kami Dewan Pertanahan Utara. Dia menjabat sebagai Ketua hampir setengah dari keberadaan kami,” kata Bush-Blanasi.
“Tahun ini adalah peringatan 50 tahun kami. Kami adalah bagian dari warisan besarnya,” sambungnya.
Lalu, putrinya, Binmila Yunupingu, mengatakan kematian ayahnya merupakan kehilangan yang sangat besar.
“Ayah kami merasa terdorong oleh visi untuk masa depan bangsa ini, tempat rakyatnya di negara ini dan tempat yang layak bagi orang Aborigin di mana pun,” ucap Binmila.
“Yunupingu menjalani seluruh hidupnya di tanahnya, dikelilingi oleh suara bilma (stik kayu), yidaki (didgeridoo) dan manikay (lagu suci) dan dhulang (rancangan suci) rakyat kami,” tambahnya.
“Dia lahir di tanah kami … dan dia meninggal di tanah kami dengan aman karena mengetahui bahwa pekerjaan hidupnya aman,” sambung Binmila.
Sebagaimana demikian, Yayasan Yothu Yindi, yang merupakan yayasan untuk mempromosikan kesejahteraan suku Aborigin, menggambarkan Yunupingu sebagai “raksasa bangsa”. (xin/adk)