Hingga kini, polisi setempat belum dapat memberikan kabar lebih lanjut terkait dua orang yang masih di rawat di rumah sakit.
Menurut informasi, keduanya mengalami luka tembak dua kali di bagian perut.
Seorang sumber yang berada di sekitar lokasi kejadian mengatakan, “itu bukan senjata biasa,” katanya.
“Mereka jenis senjata otomatis dan harus custom,” lanjutnya.
Selain itu, polisi mengatakan usai insiden tragis tersebut ditemukan, setidaknya 50 selongsong peluru bekas dari tiga senjata api kaliber yang berbeda berada di tempat kejadian.
Tindakan Pihak Berwenang
Sejauh ini, pihak kepolisian belum melakukan penangkapan terhadap pelaku-pelaku.
Polisi juga mengungkapkan, bahwa pihaknya belum mengetahui informasi dan kemungkinan dari motif atau identitas penyerang.
“Penyelidikan aktif dan sedang berlangsung dengan Unit Pembunuhan,” kata pihak kepolisian.
Lebih lanjut, para penyelidik mengatakan bahwa mereka percaya bahwa korban mungkin sasaran orang-orang bersenjata itu.
“Sepertinya mereka memiliki grup atau orang tertentu yang akan mereka tembak,” ujar Kelly.
Kemudian, Kelly melanjutkan, “hentikan setiap kemungkinan pembalasan yang dapat dihasilkan dari ini karena itu selalu menjadi perhatian terbesar kami jika itu adalah satu kelompok melawan kelompok lain yang harus kami perhatikan,” pungkasnya.
“Tapi kami akan memiliki kehadiran seragam di sini sepanjang waktu,” jelasnya.
Selain itu, Kelly memandang usai insiden tersebut wilayah itu menjadi pemandangan yang menakutkan bagi penduduk lokal.
“Karena jika tidak, maka tetangga dan orang-orang akan mengambilnya sendiri dengan berpatroli di jalan,” kata penduduk lokal.
Lebih lanjut, polisi mengatakan pihaknya tengah berupaya menjadikan empat atau lima pelaku. Namun, mereka tidak akan merilis identitas para tersangka. (zaa/ads)