ANDALPOST.COM – Pengadilan Jerman menghukum wanita tua bernama Irmgard Furchner (97) karena terlibat dalam kasus pembunuhan yang menewaskan lebih dari 10.500 orang, Selasa (20/12/2022).
Wanita tersebut merupakan mantan juru ketik di kamp konsentrasi Nazi dalam Perang Dunia II. Pengadilan negara bagian di Itzehoe, di Jerman utara menjatuhkan hukuman percobaan dua tahun kepada Irmgard Furchner sesuai dengan tuntutan jaksa.
Furchner dijatuhi hukuman bagi remaja karena Irmgard Furchner masih berusia 18 tahun saat melakukan tindak pidana tersebut. Jaksa Penuntut Umum ,Maxi Wantzen, mengatakan persidangan itu “sangat penting secara historis”.
Pembunuhan Sistematis
Furchner bekerja di kamp konsentrasi Stutthof antara tahun 1943 dan 1945. Kemudian, ia dituduh menjadi bagian dari aparat kala itu.
Irmgard Furchner dituduh bersekongkol dan membantu mereka yang bertanggung jawab atas kamp dalam pembunuhan sistematis. Pembunuhan sistematis itu menimpa orang-orang yang dipenjara di sana antara Juni 1943 dan April 1945.
Saat itu. lebih dari 60.000 orang terbunuh dengan cara menyuntikkan bensin atau fenol langsung ke jantung mereka. Bahkan, mereka juga dibiarkan kelaparan dan ada yang ditembak.
Selain itu, sebagian dari mereka juga dipaksa keluar di musim dingin tanpa pakaian sampai mereka mati karena terpapar udara dingin atau dibunuh di kamar gas.
Tempat itu adalah tempat pengumpulan orang Yahudi dan orang Polandia non-Yahudi yang dipindahkan dari Danzig. Tempat itu juga digunakan sebagai kamp pendidikan kerja di mana mereka harus bekerja secara paksa dan menjalani sejumlah hukuman yang mengakibatkan meninggal dunia.
Sejak pertengahan 1944, puluhan ribu orang Yahudi dari Ghetto di Baltik dan dari kamp konsentrasi Auschwitz telah memenuhi Stutthof. Bersama dengan ribuan warga sipil Polandia lainnya yang tersapu oleh penindasan brutal Nazi atas pemberontakan Warsawa.
Beberapa orang yang dipenjara di sana termasuk tahanan politik, penjahat, orang yang dicurigai homoseksualitas, dan saksi-saksi Yehuwa.
‘Layaknya Neraka’
Pengacara Furchner telah meminta agar kliennya dibebaskan dengan dalih tidak ada bukti bahwa Irmgard mengetahui pembunuhan sistematis di kamp. Alhasil, Irmgard Furchner tidak perlu bertanggungjawab secara hukum pidana.
Dominic Kane dari Al Jazeera mengatakan bahwa Furchner telah dijatuhi hukuman atas perintah yang dia ketikkan untuk komandan kamp Stutthof.
“Dia mengatakan di pengadilan bahwa dia telah mengetik perintah ini, bukan mengikutinya, seperti yang dikatakan penjaga kamp konsentrasi sebelumnya di pengadilan,” beber Kane.
“Elemen menarik lain khususnya tentang wanita ini dan kasus khusus ini adalah bahwa ia bersaksi melawan komandan di pengadilan Jerman barat pada 1950-an. Ia diberi hukuman sembilan tahun. Meski kemudian ia mendapatkan kebebasan, tapi Furchner memiliki tanggung jawab atas puluhan ribu kematian orang-orang di kamp,” sambungnya.
“Sekarang, keadilan telah memenjarakannya,” imbuh Kane.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Furchner mengaku menyesal atas apa yang telah terjadi dan menyesal sudah berada di Stutthof saat itu.
Furchner duduk tanpa ekspresi di kursi roda sepanjang proses pengadilan. Dibarengi laporan pilu dari korban kamp Stutthof atas penderitaan mereka kala itu.
(SPM/MIC)