Data yang diteliti, melalui US Occupational Employment and Wage Survey (OEWS), Goldman memperkirakan bahwa seperempat dari tugas kerja saat ini dapat di-otomatisasi oleh AI di AS.
Khususnya, dengan terdapatnya keterpaparan tinggi dalam profesi bidang administratif (46%), dan bidang legal atau hukum (44%).
Ditambah, terdapat pula kategori keterpaparan rendah dalam profesi intensif fisik, seperti konstruksi atau arsitektur (6%) dan pemeliharaan (4%).
Hasil-hasil tersebut, kemudian dibandingkan dengan teknik serupa, pada wilayah Eropa melalui basis data Eurostat Labor Force Survey (LFS).
Diketahui, terdapat hasil yang sama antara AS dan wilayah Eropa dalam menghadapi ancaman AI dalam bidang ketenagakerjaan tersebut.
“Asumsi ini akan konsisten dengan 7% pekerjaan saat ini digantikan oleh AI, 63% dilengkapi, dan 30% tidak terpengaruh,” tulis Goldman dalam laporan mereka.
“Meskipun, efek akhir akan bergantung pada bagaimana permintaan tenaga kerja dan beban kerja pekerjaan berkembang. [Khususnya], sebagai respons terhadap sebagian penghematan tenaga kerja di sebagian besar pekerjaan,” sambungnya. (ben/adk)