ANDALPOST.COM — Penjualan saham OpenAI senilai $86 miliar (Rp 1300 Triliun) yang sangat dinanti-nantikan menghadapi ketidakpastian karena perusahaan tersebut mengalami perombakan kepemimpinan secara tiba-tiba.
Pemecatan mendadak CEO Sam Altman, ditambah dengan kepergian beberapa eksekutif, telah mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh organisasi dan meninggalkan rencana penawaran tender dalam ketidakpastian.
Penjualan saham, yang ditetapkan sebagai momen penting bagi pembangkit tenaga kecerdasan buatan, kini berada pada tahap akhir, dipimpin oleh Thrive Capital.
Dengan nilai OpenAI yang sangat mengejutkan sebesar $86 miliar di atas kertas, penjualan tersebut siap untuk diselesaikan pada bulan mendatang. Namun, perkembangan terkini telah menimbulkan ketidakpastian dalam keseluruhan proses.
OpenAI dan Thrive Capital, aktor utama dalam manuver keuangan, tetap bungkam mengenai situasi ini dan tidak memberikan komentar resmi mengenai masalah ini.
Kurangnya transparansi hanya memicu spekulasi dan membuat para pemangku kepentingan tidak mengetahui nasib penjualan saham tersebut.
Kepergian Sosok CEO
Kejutan kepergian para eksekutif, termasuk Altman dan presiden serta salah satu pendiri OpenAI Greg Brockman, telah bergema di seluruh organisasi.
Para karyawan menjadi terkejut ketika mereka mengetahui perubahan mendadak tersebut melalui pesan internal dan blog perusahaan yang dapat diakses oleh publik.
Kepergian mereka yang tiba-tiba dan tidak terduga telah membuat banyak orang mempertanyakan stabilitas kepemimpinan perusahaan dan arah strategisnya.
Laporan menunjukkan bahwa dewan OpenAI saat ini sedang berdiskusi dengan Sam Altman tentang kemungkinan ia kembali sebagai CEO.
Langkah ini menunjukkan upaya untuk menstabilkan organisasi dan menyelamatkan reputasi perusahaan di tengah gejolak yang terjadi.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.