ANDALPOST.COM — Pasukan bersenjata yang bertikai di Sudan menyetujui untuk melaksanakan gencatan senjata selama 72 jam pada Minggu, (18/6/2023). Hal ini dikarenakan kondisi yang semakin memanas dan korban jiwa yang kian meningkat di beberapa wilayah ibu kota Khartoum.
Disetujuinya gencatan senjata oleh kedua belah pihak pasukan juga didorong oleh korban jiwa di Khartoum dan Darfur. Serta perbatasan Chad setelah serangan udara menewaskan 17 warga sipil dan lima diantaranya adalah anak-anak.
Gencatan senjata yang telah disetujui oleh kedua pasukan yang bertikai juga ditengahi oleh Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi.
Menurut laporan, kesepakatan yang telah disetujui itu dilatarbelakangi oleh serangan udara pada hari Sabtu yang menewaskan 17 warga sipil termasuk lima anak-anak di ibu kota Khartoum.
Sementara itu, paramedis yang menangani korban-korban yang berada di perbatasan Chad melaporkan ratusan warga sipil terluka dari serangan di Darfur.
Upaya dari AS
Sebelumnya, kedua pasukan sempat menyepakati beberapa gencatan senjata selama dua bulan namun dipatahkan oleh keduanya.
Oleh karena itu, AS menjatuhkan sanksi terhadap kedua jenderal setelah upaya perdamaian yang dilakukan gagal pada akhir Mei.
Namun, sanksi tersebut tidak menghalangi keduanya dalam bertikai dan tetap melempar serangan satu sama lain.
Selain itu, upaya kedua yang dilakukan oleh AS yakni menengahi perjanjian gencatan senjata selama 24 jam pada 10 Juni hingga 11 Juni.
Upaya kedua tersebut juga memberikan warga sipil di Khartoum kelonggaran dari ketakutan atas serangan udara. Serta pertukaran artileri yang telah merusak seluruh wilayah ibu kota.
Namun, setelah upaya tersebut dilakukan, serangan demi serangan kembali dilakukan dalam 10 menit setelah waktu gencatan senjata berakhir.
Oleh karena itu, AS kembali gagal dalam menerapkan perdamaian.
Upaya dari Arab Saudi
Akibat dari sulitnya perdamaian yang diterapkan kepada kedua belah pihak, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi buka suara.
“Kerajaan Arab Saudi dan Amerika Serikat mengumumkan kesepakatan perwakilan Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RFS) tentang gencatan senjata di seluruh wilayah Sudan dalam jangka waktu 72 jam,” ucap pihak Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada Sabtu malam.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.