Namun, laporan dari Departemen Tenaga Kerja melukiskan gambaran yang sedikit berbeda. Di mana menunjukkan pemerintah dan perusahaan kesehatan mendorong perekrutan pada bulan Juni.
Di samping pengecer dan perusahaan transportasi kehilangan pekerjaan, bisnis rekreasi dan perhotelan hanya menambah sebanyak 21.000 posisi.
Para analis mengatakan, bahwa mereka masih mengharapkan untuk bank sentral AS untuk kerap menaikkan suku lagi pada pertemuan yang akan diselenggarakan di bulan ini.
Meskipun inflasi di Amerika Serikat telah turun tajam sejak tahun lalu, sebesar 4% tetap lebih tinggi dari target 2% dari Federal Reserve.
Kemudian, pihak bank merilis prakiraan pada pertemuan terakhirnya.
Di prakiraan ini, terlihat bahwa sebagian besar pejabat berpikir bahwa mereka perlu mendorong suku agar lebih tinggi, guna menstabilkan harga.
Kepala strategi global di Principal Asset Management, Seema Shah, menjelaskan mengenai keterhubungan fenomena ini.
“Pertumbuhan pekerjaan telah melambat tetapi tetap terlalu kuat untuk membenarkan jeda Fed yang diperpanjang,” ucapnya.
“Lebih signifikan lagi, dengan pendapatan rata-rata per jam yang mengejutkan, tekanan upah masih terlalu kuat,” tambahnya.
“Laporan hari ini akan memberi Fed sedikit alasan untuk menunda kenaikan pada pertemuan Juli,” tutupnya. (ala/ads)