Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Pihak Berwenang Myanmar Bakar Obat-obatan Terlarang Senilai Rp 6 Triliun

Pihak Berwenang Myanmar Bakar Obat-obatan Terlarang Senilai Rp 6 Triliun
Ilustrasi obat-obatan terlarang (Foto: REUTERS/Roberto Guzman)

“Jaringan perdagangan regional yang paling kuat dapat beroperasi dengan tingkat kepastian yang tinggi, mereka tidak akan dihentikan,” imbuhnya.

Produksi opium poppy di Myanmar juga meningkat secara dramatis setelah kudeta karena gejolak politik dan ekonomi mendorong para petani untuk membudidayakan tanaman tersebut.

Menurut PBB luas lahan yang digunakan untuk bunga opium sekarang sekitar 40.000 hektar (99.000 hektar) atau sekitar setengah ukuran Kota New York.

Pemerintah militer mengatakan beberapa organisasi etnis bersenjata yang menguasai sebagian besar wilayah terpencil memproduksi obat-obatan terlarang untuk mendanai pemberontakan.

Mereka juga enggan bekerja sama dalam proses perdamaian negara karena tidak ingin melepaskan keuntungan yang diperoleh dari perdagangan narkoba.

Secara historis, beberapa kelompok pemberontak etnis juga menggunakan keuntungan dari narkoba untuk mendanai perjuangan mereka mendapatkan otonomi yang lebih besar dari pemerintah pusat.

Sebagian besar opium, heroin, dan metamfetamin yang diekspor Myanmar dikirim ke China dan negara-negara lain di Asia Tenggara. (spm/zaa)