ChristenUnie, sebuah partai Demokrat Kristen yang mendapat dukungan utamanya dari Sabuk Alkitab Protestan yang kukuh di Belanda tengah dan D66 kiri menentang rencana Rutte tersebut.
Mereka dikabarkan menuntut agar jumlah kerabat pengungsi perang yang diizinkan masuk ke Belanda dibatasi hingga 200 per bulan.
Rutte telah berjanji untuk menangani migrasi setelah skandal pusat migrasi musim panas lalu. Di mana seorang bayi meninggal dan ratusan orang terpaksa tidur di tempat terbuka.
“Keluarga, tempat anak-anak tumbuh bersama orang tua mereka, adalah nilai inti bagi kami,” kata Wakil Perdana Menteri Carola Schouten dari ChristenUnie.
SementaraMenteri Luar Negeri Wopke Hoekstra dari Christian Democratic Appeal (CDA) mengungkapkan, runtuhnya koalisi Rutte sangat mengecewakan dan tidak dapat dijelaskan kepada rakyat.
Kekhawatiran
Belanda sekarang menghadapi salah satu kampanye pemilu yang paling bergejolak dan memecah belah selama bertahun-tahun.
Partai BBB yang dipimpin oleh para petani mengatakan, akan berusaha mengulangi keberhasilan pemilihan senat yang dimenangkannya awal tahun ini.
Pemimpinnya, Caroline van der Plas telah menolak untuk berkoalisi dengan Rutte. Serta menutup kemungkinan untuk mencalonkan diri sebagai PM, jika memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan umum.
Sementara Media lokal mengatakan, Rutte telah mengambil sikap keras terhadap migrasi untuk membelokkan tantangan dari sayap kanan VVD, yang para pemilihnya mulai dirayu oleh partai petani.
Rutte juga telah lama berada di bawah tekanan terkait isu migrasi. Sebab kuatnya partai-partai sayap kanan di Belanda, termasuk pemimpin anti-Islam Geert Wilders.
Setelah runtuhnya pemerintahan, kerumunan penonton berkumpul di luar gedung-gedung pemerintah di mana pembicaraan berlangsung di pusat bersejarah Den Haag.
“Saya cukup khawatir. Saya khawatir seperti apa kabinet berikutnya,” kata Marijn Philippo, pekerja IT.
Philippo juga menambahkan, “saya berharap kabinet berikutnya lebih baik dari kabinet ini, terutama dalam hal suaka,” tambah Pieter Balkenende. (spm/ads)