Para ahli menjelaskan New Delhi sedang mencari akses yang lebih dalam ke wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) melalui Kairo.
Aftab Kamal Pasha yang mengajar Studi Timur Tengah di Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi pun mengungkapkan, bahwa Mesir dan India telah menikmati hubungan persahabatan secara historis.
“Ada batasan yang jelas tentang apa yang dia (Modi) bisa dapatkan dari negara-negara GCC (Dewan Kerjasama Teluk), jadi dia beralih ke Mesir,” kata Pasha.
Pasha mengatakan, el-Sisi ingin melihat Mesir bergabung dengan BRICS, pengelompokan yang kuat dari ekonomi utama dunia. Termasuk Brasil, Rusia, India, dan China.
“Modi akan dapat memproyeksikan di dalam negeri bahwa negara Arab terpenting mendukung India, tanpa menyerang kebijakannya terhadap Muslim India, tidak menyebutkan apa yang dia lakukan di Kashmir,” terangnya.
Apa yang Dicari Kedua Negara?
Perekonomian Mesir telah mengalami periode yang penuh gejolak selama beberapa tahun terakhir.
Mulanya disebabkan oleh pandemi dan kemudian diikuti oleh perang Rusia-Ukraina yang mempengaruhi pasokan pangan dari hampir 80 persen biji-bijian Mesir yang diimpor dari Moskow dan Kyiev. Perang pun juga berdampak pada cadangan devisa Mesir.
Pada tahun 2022, meskipun membatasi ekspor gandum, India turun tangan untuk membantu Mesir yang dilanda krisis. Lalu mengizinkan pengiriman 61.500 metrik ton ke negara tersebut.
Guna mengatasi krisis, Mesir mengincar investasi dari India untuk memenuhi kewajiban utang luar negerinya dan menjaga ketahanan pangan.
Sebab sejak invasi Rusia, mata uang Mesir telah terdepresiasi hampir setengahnya. Banyak investor asing telah menarik miliaran dari pasar keuangan Mesir.
Sementara itu, analis mengatakan, hubungan dekat dengan Kairo juga dapat memiliki arti penting bagi India. Sebab Kairo dapat menjadi pintu gerbang ke pasar utama di Eropa serta Afrika untuk India.
Negara terpadat di MENA, Mesir memiliki signifikansi geostrategis yang penting karena 12 persen perdagangan global melewati Terusan Suez.
Diketahui, perdagangan bilateral China dengan Mesir saat ini mencapai Rp 225 triliun, dua kali lipat dari Rp109 triliun India pada tahun 2021-2022. (spm/ads)