Bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa sayap kanan terus berlanjut sepanjang hari, dengan polisi anti huru-hara menggunakan tongkat untuk menahan pengunjuk rasa yang melemparkan botol.
Sementara Humza Yousaf, mengatakan Braverman telah mengobarkan ketegangan dan menguatkan kelompok sayap kanan dengan menuduh polisi mendukung massa pro-Palestina.
Lebih dari 300.000 Orang Tergabung
Polisi mengatakan lebih dari 300.000 orang telah bergabung dalam unjuk rasa pro-Palestina. Sementara penyelenggara menyebutkan angkanya mencapai 800.000.
Beberapa pengunjuk rasa meneriakkan “Dari sungai ke laut, Palestina akan bebas”, sebuah seruan yang dipandang oleh banyak orang Yahudi sebagai antisemit dan seruan untuk pemberantasan Israel.
Yang lain membawa spanduk bertuliskan “Bebaskan Palestina”, “Hentikan Pembantaian” dan “Hentikan Pemboman Gaza”.
Sejak serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, terdapat dukungan dan simpati yang kuat terhadap Israel dari pemerintah Barat. Termasuk Inggris, dan banyak warga negaranya.
Namun tanggapan militer Israel juga memicu kemarahan, dengan adanya protes mingguan di London yang menuntut gencatan senjata.
Di AS, ratusan pengunjuk rasa berunjuk rasa di dekat rumah Presiden Joe Biden di Wilmington, Delaware. Tak lama sebelum ia tiba di rumah pada akhir pekan.
Iring-iringan mobil Biden menghindari demonstrasi tersebut. Di mana ratusan orang juga berjalan menyusuri jalan yang ditumbuhi pepohonan untuk mendekati kediaman Biden.
Banyak di antara mereka yang mengenakan bendera Palestina dan membawa poster yang menuntut gencatan senjata. (spm/ads)