Kasus narkoba di Thailand bukanlah menjadi hal baru.
Pada tahun 2021, laporan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) mencatat lebih dari satu miliar tablet metamfetamin disita di Asia Timur.
Menurut laporan, volume ekstrim metamfetamin telah banyak diproduksi, diperdagangkan, dan digunakan di wilayah tersebut. Hal ini, membuat perdagangan narkoba sintetik terus mengalami diversifikasi.
Rehabilitasi
Thailand merupakan salah satu lokasi yang paling dicari oleh wisatawan dan orang barat yang mencari terapi deaddiktion dan rehabilitasi.
Alhasil, ada banyak sekali biara di negara ini. Seperti Thamkrabok, sebuah biara Buddha yang terletak 140 kilometer dari Bangkok yang memiliki spesialisasi dalam pengobatan kecanduan narkoba.
Pada awal tahun 2022 sendiri, Thailand dilihat menjadi negara pertama di Asia yang mendekriminalisasi penggunaan mariyuana.
Diketahui, otoritas kesehatan negara telah mengecualikan ganja dari daftar narkotika, dan memberitahukan cara untuk mengolah dan menggunakan ramuan itu di rumah.
Namun, perlu digarisbawahi bahwa ganja hanya dapat ditanam dan dikonsumsi untuk keperluan medis saja.
Tentunya, bagi mereka yang merokok atau menghisap ganja di depan umum, tetap akan mendapatkan sanksi atau hukuman berat dari pihak berwajib.
(rnh/mic)