Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Presiden Afrika Selatan Bertemu Putin: Perang Ini Harus Diakhiri

Presiden Rusia Vladimir Putin, kanan, berjabat tangan dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa setelah pertemuan pada hari Sabtu (17/6/2023). (Foto: Evgeny Biatov/Ria Novosti via AFP)

ANDALPOST.COM — Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa berkunjung ke Rusia sebagai bagian dari delegasi misi perdamaian, Sabtu (17/6/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Ramaphosa menegaskan perang antara Rusia dan Ukraina harus segera dihentikan.

Ramaphosa pun menjabarkan 10 poin dari prakarsa perdamaian Afrika yang mencari kesepakatan. Terutama tentang serangkaian langkah-langkah membangun kepercayaan untuk Rusia dan Ukraina.

Hal itu dilakukan, lantaran kini Ukraina tengah melakukan serangan balasan untuk memukul mundur pasukan Rusia.

“Perang ini harus diakhiri. Perang ini harus diselesaikan melalui negosiasi dan melalui jalur diplomatik,” kata Ramaphosa di St Petersburg pada Sabtu (17/6/2023).

Ia menambahkan, delegasinya yang terdiri dari tujuh pemimpin Afrika, datang dengan pesan yang sangat jelas. Bahwa perang antara Rusia dan Ukraina harus diakhiri.

“Perang ini berdampak negatif di benua Afrika dan banyak negara lain di dunia,” imbuh Ramaphosa.

Putin menyela pidato pembukaan para pemimpin Afrika yang berusaha menengahi konflik Ukraina untuk menyampaikan, daftar alasan mengapa ia yakin banyak dari proposal mereka salah arah.

Putin menegaskan kembali posisinya bahwa Ukraina dan Barat telah memulai konflik jauh sebelum Rusia mengirim angkatan bersenjatanya ke perbatasan pada Februari tahun lalu.

Ia mengatakan, Rusia tidak pernah menolak pembicaraan dengan pihak Ukraina.

Sementara itu, delegasi misi perdamaian tersebut mencakup pemimpin dari Mesir, Republik Kongo, Senegal, Zambia, Uganda, dan Komoro.

Kunjungan ke Kyiv

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan delegasi para pemimpin Afrika di Istana Constantine. (Foto: Pavel Bednyakov/Ria Novosti via AFP)

Di hari sebelumnya yaitu Jumat (16/6/2023), mereka terlebih dulu menyambangi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di Kyiv.

Pemimpin Ukraina mengatakan, setelah bertemu dengan para pemimpin, misi damai dengan Rusia hanya mungkin dilakukan setelah Moskow menarik pasukannya dari wilayah Ukraina yang diduduki.

“Kami datang untuk mendengarkan Anda dan melalui Anda untuk mendengar suara rakyat Rusia,” kata Presiden Komoro Azali Assoumani, yang saat ini memimpin Uni Afrika, kepada Putin.

“Kami ingin mendorong Anda untuk melakukan negosiasi dengan Ukraina,” tegasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.