ANDALPOST.COM – Presiden Tiongkok atau China, Xi Jinping menyatakan bahwa pembangunan negara harus dilakukan dengan unsur ‘China yang indah’ dalam segala aspek, termasuk alam, Rabu (19/07/2023).
Diketahui, dalam sebuah konferensi nasional, yang dilakukan pada tanggal 17 sampai 18 Juli, Xi menekankan pentingnya perkembangan lingkungan ekologis untuk negara.
Xi menyatakan bahwa, dalam lima tahun ke depan merupakan kesempatan bagi pihaknya untuk menciptakan sebuah ‘China yang indah’. Khususnya, dalam segi pembangunan negara dalam segi ekologis yang modern.
“Negara (China) harus mendukung perkembangan berkualitas tinggi dengan lingkungan ekologis berkualitas. Serta, memajukan modernisasi berkarakter hidup bersama antara manusia dan alam,” terang Xi.
Alhasil, pihak pemerintah China mengupayakan agar terdapat percepatan dalam memajukan modernisasi harmonis antara manusia dan alam. Di mana, termasuk dalam upaya ‘green development’ negara.
Konferensi Perlindungan Ekologi dan Lingkungan
Melalui konferensi nasional terkait perlindungan ekologi dan lingkungan di Beijing, Xi mengungkapkan berbagai komentarnya terhadap topik tersebut.
Xi menyatakan bahwa, kondisi ekonomi dan masyarakat China telah memasuki tahapan perkembangan berkualitas. Khususnya, dalam memajukan perkembangan yang ‘hijau’ dan ‘rendah karbon’.
Oleh karena itu, dibutuhkannya suatu upaya yang lebih kuat dan perspektif luas dalam segi perencanaan dan kemajuan perlindungan ekologi dan lingkungan.
Alhasil, penanganan sesuai untuk hubungan antara perkembangan berkualitas dan perlindungan level tinggi perlu diupayakan.
Selain itu, penanganan antara pemulihan alam dan restorasi dukungan manusia, antara batasan eksternal dan dorongan internal. Serta dengan, antara komitmen karbon dan tindakan independen juga harus diperhatikan oleh China.
“Pihak berwenang harus ingat untuk mempertahankan keharmonisan manusia-alam ketika merencanakan pembangunan,” ungkap Xi saat konferensi.
Berikutnya, dalam konferensi, perlindungan lingkungan level tinggi harus dapat direalisasikan untuk terciptanya dorongan baru. Serta, keuntungan untuk pembangunan yang berkelanjutan, ‘hijau’, karbon rendah, dan ekonomi bundar.
“Sementara langkah-langkah efektif harus dapat diambil untuk mengatasi masalah-masalah ekologis. Perlindungan ekologi dan lingkungan harus dapat dilakukan dalam cara yang lebuh sistematis, menyeluruh, dan secara terkoordinasi,” terang Xi.
Alhasil, Xi menyatakan bahwa negara harus dapat melindungi lingkungan ekologis dengan regulasi dan hukum yang ketat. Serta dengan, stimulasi pada masyarakat secara internal agar dapat peduli dengan lingkungan ekologis.
Tentunya, melalui perkembangan penghijauan, Xi meminta upaya untuk secara aktif bekerja untuk mengurangi karbon, dan menciptakan sistem energi yang bersih.
Hal itu, termasuk percepatan akan formasi sistem daya baru dan peningkatan akan kapabilitas negara dalam menjaminkan keamanan bensin dan gas.
Inovasi Teknologi Karbon Rendah
Sejalan dengan konferensi nasional terkait perlindungan ekologi dan lingkungan. Melalui Xinhua, terdapat salah satu hasil upaya pemerintah China dalam mewujudkan ‘green development’.
Pada suatu konferensi pers pada Selasa lalu, Ge Shu, pejabat senior dari National Intellectual Property Administration (NIPA), menyatakan China adalah salah satu kontributor penting. Khususnya, dalam bidang inovasi teknologi.
“Statistik terbaru, mengindikasi bahwa China adalah kontributor penting untuk inovasi global dalam teknologi hijau dan karbon rendah,” ungkap Ge Shu.
Ge Shu menyebut, bahwa pemegang paten China menerima setidaknya 178.000 paten penemuan dalam teknologi-teknologi hijau dan karbon rendah dari 2016-2022. Alhasil, sekitar 31.9 persen dari total paten penemuan global.
Selain itu, sekitar 13 perusahaan dan institusi riset China masuk ke dalam daftar top 50 akan pemegang paten penemuan teknologi hijau dan karbon rendah.
Di antara lain, seperti State Grid Corporation of China, dan China Southern Power Grid, yang termasuk perusahaan milik negara.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.