ANDALPOST.COM – Senat Prancis menyetujui rencana reformasi masa pensiun Presiden Emmanuel Macron ditengah aksi unjuk rasa yang kian meluas di seluruh negeri, Minggu (12/3).
Senator memilih mengadopsi reformasi dengan 195 suara menjadi 112 yang berisi menaikkan usia pensiun dua tahun menjadi 64.
Rencananya, keputusan tersebut akan dikukuhan menjadi undang-undang baru.
“Setelah ratusan jam berdiskusi, Senat mengadopsi rencana reformasi pensiun. Ini adalah langkah kunci untuk mewujudkan reformasi yang akan menjamin masa depan sistem pensiun kita,” tulis Perdana Menteri Elisabeth Borne di Twitter.
“Saya berkomitmen penuh untuk memastikan teks tersebut akan diadopsi secara definitif dalam beberapa hari mendatang,” imbuhnya.
Saat ini, Senat telah mengadopsi RUU tersebut dan akan ditinjau oleh komite gabungan dari legislator majelis rendah dan tinggi.
Jika komite menyetujuinya, pemungutan suara terakhir di kedua kamar kemungkinan akan dilakukan pada hari Kamis mendatang.
Sayangnya, hasil dari keputusan tersebut belum terlihat jelas di majelis rendah atau majelis nasional di mana partai Macron membutuhkan suara sekutu untuk mendapatkan suara mayoritas.
Jika pemerintah khawatir tidak akan memiliki cukup suara di majelis rendah, masih mungkin untuk mendorong kebijakan itu melalui tanpa suara parlemen atau alat konstitusional yang jarang digunakan dan sangat kontroversial atau dikenal sebagai pasal 49:3.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.