ANDALPOST.COM – Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam sebuah wawancara yang dirilis Minggu (16/07/2023) mengatakan bahwa Rusia memiliki “stok yang cukup” akan munisi tandan.
Putin mengungkapkannya sambil memperingati bahwa Rusia memiliki “hak untuk mengambil tindakan timbal balik” jika Ukraina menggunakan senjata kontroversial tersebut.
Ia juga mengklaim bahwa Rusia sama sekali belum menggunakan munisi tandan terhadap Ukraina, dalam perang yang sedang berlangsung sebelumnya.
“Sampai sekarang, kami belum melakukannya, kami belum menggunakannya, dan kami merasa tidak perlu untuk melakukannya,” ujar Putin, meskipun penggunaan munisi tandan oleh baik Rusia maupun Ukraina telah berkali-kali didokumentasi.
Menurut The Associated Press dan berbagai organisasi-organisasi kemanusiaan lainnya, sisa-sisa munisi tandan dapat ditemukan setelah serangan Rusia.
Munisi tandan yang sampai di Ukraina pada hari Kamis (13/07/2023) merupakan bantuan yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS).
Keputusan tersebut, meskipun demikian, banyak dikritisi oleh organisasi-organisasi hak manusia sehingga terbilang terbilang kontroversial.
Pengertian dan Bahaya Munisi Tandan
Munisi tandan adalah bom yang beberapa bahan peledak yang dilepaskan di area seluas beberapa lapangan sepak bola.
Biasanya, munisi tandan dijatuhkan dari udara melalui pesawat atau diluncurkan dari tanah atau lautan.
Lebih dari 100 negara—termasuk Inggris, Prancis dan Jerman—menandatangani sebuah perjanjian untuk pelarangan penggunaan munisi tandan. Ini dikarenakan bahaya yang munisi tandan miliki.
Penggunaan munisi tandan menyebabkan tingginya “dud rate” sehingga juga ditentang oleh organisasi-organisasi kemanusiaan. Dud rate adalah jumlah bom yang tidak meledak, yang dapat membahayakan warga sipil lama setelah pertempuran berakhir.
Ukraina tetap berjanji untuk tidak menggunakan munisi tandan AS di daerah padat penduduk. Meskipun, dikabarkan bahwa munisi tandan yang dikirimkan oleh AS telah dikembangkan sehingga memiliki dud rate yang sedikit.
Di saat yang sama, pada bulan Maret, PBB telah menyusun laporan yang kredibel bahwa pasukan Rusia telah menggunakan munisi tandan di daerah berpenduduk setidaknya 24 kali.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.