Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Putin Puji Xi Jinping: Teman Lama yang Baik

Presiden China Xi Jinping berkunjung ke Rusia dan bertemu Vladimir Putin. (Foto: Twitter)

Tujuan Xi Jinping Berkunjung ke Rusia

Bendera China dan Rusia. (Foto: Twitter)

Xi Jinping mengatakan perjalanannya ke Rusia bertujuan untuk memperkuat persahabatan kedua negara.

Ia menyebut kemitraan serta interaksi strategis antar kedua negara terancam oleh tindakan hegemoni, despotisme, serta perundungan dari negara lain.

Saat berkunjung ke Moskow, Xi sadar betul bahwa akan muncul kontra serta penafsiran secara luas.

Tetapi, Xi ingin menunjukkan kepada dunia bahwa ia dapat menjadi kekuatan penahan Putin, Misalnya dengan mencegah presiden Rusia itu mengerahkan senjata nuklir di medan perang di Ukraina.

Jinping juga rencananya akan melakukan panggilan telepon dengan Volodymyr Zelensky.

Hal itu dilakukan agar menyeimbangkan dampak negatif dari kunjungannya ke Moskow.

Sementara itu, seorang analis menyebut kunjungan Xi Jinping ke China sejauh ini merupakan hal penting bagi Rusia.

“Kunjungan Xi Jinping bagi Moskow sejauh ini merupakan sekutu terpenting bagi Rusia,” kata Alexander Gabuev, pakar hubungan Rusia dengan China di Carnegie Endowment for International Peace.

“Bahwa Xi, pemimpin negara terkuat kedua di dunia, siap mengunjungi Moskow selama perang di Ukraina sangat simbolis,” bebernya.

Di sisi lain, kunjungan itu dilakukan tiga hari setelah Putin dijadikan subjek surat perintah penangkapan oleh pengadilan pidana internasional karena mengawasi penculikan anak-anak Ukraina.

Kunjungan Xi datang pada saat meningkatnya ketergantungan Rusia pada Beijing, terlebih sejak invasi.

“Sudah ada ketidakseimbangan kekuatan yang besar sebelum perang. Sekarang, dengan isolasi Rusia dari barat, asimetri kekuatan itu ada pada steroid,” jelas Gabuev.

“China memiliki semua pengaruh yang diinginkannya, dan itu hanya akan meningkat ke depannya,” ujar dia.

Gabuev memperlihatkan pada meningkatnya ketergantungan ekonomi Rusia pada Beijing.

Pasalnya, kini China menyumbang lebih dari 40 persen dari total impor Rusia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.