Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Qin Gang Dicopot dari Jabatan Menlu China Usai Sebulan Menghilang

Qin Gang Dicopot dari Jabatan Menlu China Usai Sebulan Menghilang
Qin Gang dicopot dari jabatannya sebagai Menlu usai menghilang selama sebulan. (Foto: EPA)

Pilihan Bijak

Qin Gang merupakan salah satu Menlu termuda China.

Analis menilai kesuksesan Qin Gang lantaran kedekatannya dengan Xi Jinping.

Qin dua kali menjadi juru bicara kementerian luar negeri, antara 2006-2014, serta kepala petugas protokol dari 2014-2018, mengawasi banyak kontak Xi dengan para pemimpin asing.

Kemudian, ia juga pernah menyambangi Washington sebagai duta besar pada Juli 2021, setelah periode fitnah publik yang tidak biasa antara pejabat AS dan China.

Namun, kini sepak terjang Qin Gang berhenti dan digantikan oleh Wang Yi.

Wang Yi sebelumnya dipromosikan menjadi politbiro Partai Komunis China, salah satu badan kepemimpinan tertinggi China.

Dia merebut kembali jabatan kementerian luar negeri saat China berusaha untuk kembali terlibat dengan dunia setelah bertahun-tahun isolasi yang disebabkan COVID-19.

Lantaran pemulihan ekonomi yang diperdebatkan gagal untuk bertahan dan negara tersebut berselisih dengan AS atas masalah agresi Rusia ke Ukraina, serta Taiwan hingga sengketa perdagangan dan teknologi.

“Pilihan Wang Yi rasional,” kata Yun Sun, direktur Program China di Stimson Center di Washington.

“Untuk menyampaikan rasa stabilitas dan kredibilitas, China perlu memilih seseorang yang senior, berwibawa, dan sempurna,” terangnya.

Beberapa jam setelah berita pengangkatannya tersiar, Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto Zardari memberikan ucapan selamat kepada Wang Yi.

“Seorang diplomat yang cerdik dan berpengalaman,” beber Zardari.

Di sisi lain, analis menyebut masa depan Qin Gang di dunia politik masih belum jelas.

Alhasil masih belum diketahui pasti apakah dia akan tetap memegang perannya sebagai anggota dewan negara atau anggota kabinet China.

“Pemecatan Qin tanpa penjelasan telah meninggalkan rumor dan spekulasi tentang kepergiannya,” Dali Yang, seorang profesor ilmu politik di University of Chicago.

“Nasibnya dibiarkan menggantung dan merupakan pengingat mencolok dari ketidakjelasan sistem politik China,” pungkasnya. (spm/lfr)