Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Rasisme dan Penembakan Masal Picu Warga AS Keturunan Asia Membeli Senjata

Ilustrasi peningkatan pembelian senjata di USA. (Design by Eeza Putri)

ANDALPOST.COM – Serangan yang didapatkan oleh anggota komunitas Asia di Amerika Serikat (AS), membuat orang Asia membeli dan belajar menggunakan senjata.

Dikutip dari situs macaubusiness, pria yang berasal dari Tionghoa-Amerika, Ricky Lam memutuskan untuk membeli senjata. Padahal sebelumnya ia selalu menjauhi benda tersebut. 

Namun, lantaran terjadinya peristiwa dua pembunuhan massal dalam waktu berdekatan, hal tersebut menimbulkan ke khawatiran khususnya untuk komunitas Asia di California.

“Saya masih ragu. Saya tidak tahu apakah saya ingin membeli senjata. Tapi penembakan terakhir mengingatkan saya bahwa saya harus memutuskan,” ujar Ricky Lam ketika ditanyai wartawan media Amerika. 

Saat ini, Ricky tinggal bersama kelurganya di pinggiran kota Los Angeles, Monterey Park. Tempat tinggalnya tersebut pun pernah berdekatan dengan lokasi peristiwa pembunuhan masal. 

Tak lama setelah peristiwa itu, di utara California, tepatnya di Half Moon Bay, tujuh pekerja pertanian yang didominasi orang Asia ditembak mati oleh seorang pria China berusia 66 tahun. 

Setelah penembakan massal di kedua tempat tersebut, membuat orang Asia-Amerika yang mempertimbangkan untuk membeli senjata sebagai alat perlindungan. 

Aktivis keamanan senjata mengatakan, trend ini sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan rasisme di seluruh negeri. Diperburuk oleh pandemi dan epidemi kekerasan senjata nasional.