ANDALPOST.COM — Sebuah ledakan di Rumah Sakit Baptis al-Ahli, sebuah kompleks medis yang dikelola umat Kristen di pusat Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 200 hingga 300 orang pada hari Selasa (17/10/2023), menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Juru bicara kementerian, Ashraf Al Qudra, memperkirakan sedikitnya 200 orang lainnya terluka.
Sejauh ini, para pejabat Palestina dan Israel saling menyalahkan atas pembantaian tersebut. Al Qudra mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menargetkan rumah sakit tersebut untuk dibom. Hamas juga menyalahkan Israel.
Sedangkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu membantah hal itu, dengan mengatakan, “teroris biadab di Gaza-lah yang menyerang rumah sakit di Gaza, dan bukan IDF.”
Perhatian Dunia Berpusat pada Perang Israel-Palestina
Dalam beberapa minggu terakhir, perhatian dunia memang kembali terpusat pada Israel – Palestina. Ribuan orang dari berbagai negeri melakukan protes yang mengecam kebiadaban Israel.
Terkait serang ke Rumah Sakit tersebut, Presiden Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia marah dan sangat sedih dengan ledakan tersebut.
Dan ia telah mengarahkan tim keamanan nasional saya untuk terus mengumpulkan informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Foto-foto rumah sakit menunjukkan api melalap aula, pecahan kaca dan bagian tubuh berserakan di reruntuhan. Video yang diposting ke Instagram Stories seorang paramedis Palestina menunjukkan petugas pertolongan pertama tiba di rumah sakit dan mengeluarkan jenazah yang berlumuran darah.
“Terdengar jeritan rudal yang dahsyat dan kemudian terdengar bunyi gedebuk yang keras,” kata Dr. Ghassan Abu-Sittah kepada media.
Ia juga mengatakan langit-langit ruang operasi runtuh dan dia tersandung ke pintu samping. Di mana ia melihat orang-orang membawa orang-orang yang terluka dan berjalan dengan darah mengalir berlumuran debu.
Kemudian ia pergi ke halaman rumah sakit, yang menurutnya terbakar dan dipenuhi dengan banyak mayat.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.