ANDALPOST.COM – Lebih dari 200.000 orang telah menandatangani petisi untuk mengulang final Piala Dunia 2022 di Qatar. Ini dilakukan dalam upaya menolak Argentina menjadi juara Piala Dunia tahun ini.
Setelah bermain imbang dramatis 3-3 di salah satu final terbesar dalam sejarah. Lionel Messi dan kawan-kawan menang 4-3 lewat adu penalti dan berhasil mengalahkan Prancis.
Untuk pertama kalinya sejak 1986, Argentina memenangkan Piala Dunia. Mereka mencegah Les Blues mempertahankan gelar juara mereka.
Terlepas dari kepahlawanan Gonzalo Montiel dalam adu penalti. Pujian atas kemenangan tim diberikan kepada Messi dan mantan kiper Arsenal Emiliano Martinez. Pujian tersebut dilontarkan atas permainan luar biasa mereka di Timur Tengah.
Pada pertandingan tersebut, tiga punggawa andalan Argentina berhasil mendapatkan trofi mulai dari Golden Glove yang diberikan kepada Martinez. Best Young Player untuk Enzo Fernandez.
Alasan Masyarakat Menandatangani Petisi
Tidak hanya itu, Lionel Messi pun dianugerahi Bola Emas dan menjadi pemain pertama dalam sejarah Piala Dunia yang mencetak gol di setiap putaran turnamen.
Karena perayaan di Amerika Selatan terus berlanjut sepanjang minggu, sebuah petisi telah dimulai di situs web Prancis MesOpinions agar final dijadwalkan ulang.
Ratusan orang yang telah menandatangani petisi kemungkinan kesal dengan gaya dua gol pembuka Argentina.
Meskipun tim Lionel Scaloni dihadiahi penalti karena Ousmane Dembele menjatuhkan Angel Di Maria di kotak penalti. Supporter timnas Prancis memprotes keras keputusan wasit Szymon Marciniak yang seharusnya tidak membuat keputusan tersebut.
Juga ditambah dengan beberapa penggemar kesal karena Cristian Romero tidak dipanggil untuk melakukan pelanggaran pada Kylian Mbappe sebelum Di Maria mencetak gol.
“French Stop Crying“
Dilain pihak, para suporter Argentina juga membuat petisi berjudul “French Stop Crying”. Goal melaporkan bahwa seorang penggemar bernama Valentin Gomez memulai petisi “Prancis berhenti menangis”.
Disebutkan bahwa petisi yang dibuat di Change.org itu mendapat lebih dari 300.000 tanda tangan hanya dalam 24 jam.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.