Di sisi lain, Jepang bersikeras bahwa proses tersebut aman dan mendapat dukungan dari IAEA, pengawas nuklir PBB. Di mana ia telah menyetujui proposal tersebut pada bulan Juli lalu.
Pihak otoritas terkait mengatakan, bahwa dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan tidak akan parah.
Tak lama setelah pembebasan tersebut dimulai, Tiongkok, yang telah mengajukan keluhan resmi atas rencana tersebut. Tiongkok menilai Jepang melakukan tindakan egois.
“Laut adalah milik bersama seluruh umat manusia, dan secara paksa membuang air limbah nuklir Fukushima ke laut adalah tindakan yang sangat egois dan tidak bertanggung jawab yang mengabaikan kepentingan publik internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Tiongkok dan wilayah Macau dan Hongkong melarang impor makanan laut Jepang dari sekitar Fukushima dan Tokyo, dan meningkatkan pemantauan radiasi.
Negara lain yaitu Korea Selatan juga bersikap hati-hati di tengah kekhawatiran masyarakatnya terkait sumber daya alam yang bisa saja tercemar.
Pemerintah telah melarang impor ikan dan produk makanan dari Fukushima. Serta menyatakan bahwa kebijakan tersebut akan tetap berlaku sampai kekhawatiran masyarakat mereda. (paa/ads)