Dirinya tahu betul bagaimana perintah seorang atasan di kepolisian tidak bisa dibantah.
Meski hal tersebut menyalahi aturan hingga menghabisi nyawa sekalipun.
“Kalau rekan rekan media sudah mengikuti kemarin ada psikologi forensik menjelaskan bahwa Bharada E ini, Richard Eliezer itu adalah patuh dan taat yang punya kepatutan tinggi kepada otoritas. Nah ini akan kita detailkan lagi di persidangan ini,” kata Ronny.
Soal kepatuhan yang dipegang Eliezer dijabarkan oleh pihak Psikolog Klinis
Dikatakan jika sifat kepatuhan Eliezer sudah menjadi karakter pribadinya sedari kecil.
Bahkan Eliezer sangat menyesal dan menangis ketika pernah berkelahi dengan teman masa kecilnya di sekolah dasar.
“Hal tersebut saya dapatkan dari anamnesa Richard Eliezer dengan orangtuanya. Dia begitu dekat dengan keluarga dan saudaranya sejak kecil,” ungkap Lisa dari keterangannya di persidangan.
“Kepatuhan Eliezer sudah terbentuk sejak kecil, bahkan dirinya sangat senang menolong teman dan saudara-saudaranya.”
“Eliezer bahkan menangis ketika pernah merasa temannya dan berantem di masa Sekolah Dasar dulu.”
Atas dasar inilah dirinya dipercaya kebaikan hati inilah diyakini mampu meringankan tuntutan Eliezer.
Terbukti sikap baiknya ini ditunjukkan dengan terang-terang mengakui perbuatan jahatnya hingga merusak skenario pembunuhan yang telah disusun Sambo.
(PAM/FAU)