Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Rusia Bombardir Pelabuhan Ukraina, Guncang Pasar Biji-bijian Dunia

Rusia Bombardir Pelabuhan Ukraina, Guncang Pasar Biji-bijian Dunia
Asap mengepul di lokasi fasilitas penyimpanan yang terkena serangan rudal dan drone Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Odesa, Ukraina 19 Juli 2023, dalam gambar diam ini diperoleh dari video selebaran. (Foto: Layanan Darurat Negara Ukraina di wilayah Odesa. (The Andal Post/Clarencia Mayvianti)

Dikatakan pada hari Kamis serangan balasannya terus berlanjut dan telah mencapai semua sasarannya di Odesa dan Mykolaiv.

Rusia juga mengeluarkan ancaman lain, termasuk mengumumkan akan menganggap semua kapal yang menuju perairan Ukraina mulai Kamis pagi.

Mengetahui hal itu, Kyiv pun mengeluarkan tanggapan dengan mempertimbangkan kapal-kapal yang menuju Moskow atau wilayah Ukraina.

Washington menyebut ancaman Rusia sebagai sinyal bahwa Moskow mungkin menyerang pengiriman sipil.

AS juga menyebut Rusia juga melepaskan ranjau baru ke laut.

“Kami percaya bahwa ini adalah upaya terkoordinasi untuk membenarkan setiap serangan terhadap kapal sipil di Laut Hitam dan menyalahkan Ukraina atas serangan ini,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Adam Hodge.

Amunisi

Kendati serangan Rusia itu menghancurkan konsulatnya, namun China belum juga memberikan tanggapan.

Menteri Ekonomi Ukraina, Taras Kachka justru bertandang ke China guna melakukan kunjungan tingkat tinggi pertama kalinya sejak invasi Rusia.

China mengatakan kepada Kachka, bahwa pihaknya bersedia memperluas impor barang-barang Ukraina

Sebelumnya, Kyiv telah lama berusaha membujuk Beijing untuk menjauhkan diri dari Moskow.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pun mengatakan ia telah berbicara dengan Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed. Zelensky mengungkapkan Kyiv masih siap untuk tetap menjadi penjamin keamanan pangan global.

Eskalasi terjadi ketika Kyiv melaporkan upaya baru Rusia untuk kembali menyerang di timur laut Ukraina. Di mana Moksow mengklaim telah mengumpulkan 100.000 tentara dan ratusan tank.

Di garis depan dekat Kupiansk, pusat kereta api Ukraina yang direbut kembali bulan lalu, Stanislav, seorang komandan unit artileri, mengatakan pasukannya telah menerima munisi tandan baru.

AS pun mulai mengirim amunisi tandan ke Ukraina bulan ini. Meskipun, banyak negara telah melarangnya karena berpotensi membahayakan warga sipil.

Tetapi Kyiv mengatakan amunisi yang berisi sejumlah bom kecil justru dapat menyelamatkan nyawa jika digunakan dalam keadaan genting. Guna guna mempercepat keruntuhan garis depan Rusia. (spm/ads)