Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Rusia Kembali Berulah, Bunuh 11 Orang dalam Serangan Rudal di Ukraina

Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan tempat tinggal yang rusak parah akibat serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kryvyi Rih, wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina 13 Juni 2023. (Foto: REUTERS/Alina Smutko)

ANDALPOST.COM — Serangan rudal Rusia menelan 11 orang di sebuah gedung apartemen dan gudang di kota asal Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Selasa (13/6/2023).

Namun, meski melancarkan serangan rudal, pasukan Moskow justru menyerah pada tahap awal serangan balasan Ukraina.

Dalam serangan rudal yang dilucurkan Rusia menyebabkan blok apartemen di Kryvyi Rih terbakar. Terlihat kepulan asap dari luar bangunan, membuat warga pun menangis histeris.

Para pejabat mengatakan, sedikitnya empat orang tewas di gedung apartemen dan tujuh lainnya luar gedung.

Tak hanya itu, sebanyak 20 orang lainnya juga mengalami luka-luka.

Pecahan kaca dan batu bata berserakan di jalan dan halaman di luar blok apartemen. 

Setidaknya lima mobil hancur lantaran serangan rudal tersebut.

Saksi mata bernama Olha Chernousova mengatakan, ia terlempar dari tempat tidurnya karena gelombang ledakan begitu dahsyat.

Ia pun melarikan diri ke balkon untuk menunggu penyelamatan.

“Kupikir aku harus melompat ke pohon,” terang Olha.

Sementara itu, Volodymyr Zelensky menyebut Rusia terus melanjutkan serangan terhadap bangunan maupun orang-orang Ukraina.

“Pembunuh Rusia melanjutkan perang mereka melawan bangunan tempat tinggal, kota-kota biasa dan orang-orang,” kata Zelensky, yang lahir di kota itu.

Namun, Moskow membantah serangan rudal tersebut dimaksudkan untuk membunuh warga Ukraina.

Pihak Rusia mengatakan, tidak menargetkan warga sipil tetapi telah berulang kali menyerang gedung apartemen dengan rudal jarak jauh. Sering kali dianggap sebagai titik balik dalam perang.

Padahal, enam minggu lalu, Rusia melakukan serangan brutal yang menewaskan 25 orang di sebuah blok apartemen di pusat kota Uman.

Hal itu sekaligus menandai dimulainya kampanye intensif serangan drone dan rudal menjelang serangan balasan Ukraina yang telah lama ditunggu-tunggu.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.