Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Rusia Serang Pelabuhan Danube Ukraina, Sebabkan Harga Biji-bijian Melambung

Rusia Serang Pelabuhan Danube Ukraina, Sebabkan Harga Biji-bijian Melambung
Wilayah selatan Ukraina Odesa telah berulang kali menjadi sasaran Rusia. (Foto: LAYANAN DARURAT UKRAINA/AFP/Handout)

Perbincangan Presiden Rusia Putin dan Erdogan

Presiden Vladimir Putin berbicara melalui telepon dengan sponsor kesepakatan ekspor biji-bijian, Presiden Turki Tayyip Erdogan.

Putin menegaskan kembali syarat Rusia untuk bergabung kembali dengan kesepakatan biji-bijian.

Termasuk kesepakatan paralel yang meningkatkan persyaratan untuk ekspor makanan dan pupuknya sendiri.

Kantor Erdogan mengatakan dia dan Putin setuju bahwa pemimpin Rusia itu akan segera mengunjungi Turki. 

Putin setuju bahwa pemimpin Rusia itu akan segera mengunjungi Turki. Putin, yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional karena kejahatan perang, tidak melakukan kunjungan resmi ke luar negeri tahun ini.

Dia hanya meninggalkan wilayah bekas Soviet sekali sejak meluncurkan invasinya. 

Erdogan telah lama mengatakan dia berharap untuk menjamu Putin dan meyakinkannya untuk bergabung kembali dengan kesepakatan biji-bijian.

Moskow menggambarkan serangannya baru-baru ini terhadap infrastruktur biji-bijian Ukraina sebagai pembalasan atas serangan Kyiv di sebuah jembatan di Krimea.

Duta Besar Amerika Serikat (AS) Bridget Brink mengutuk serangan tersebut.

“Serangan Rusia sepanjang waktu dan intensif di Kryvyi Rih, Kharkiv, Kyiv, Kherson memperjelas sekali lagi Rusia tidak memiliki keinginan untuk perdamaian, tidak memikirkan keselamatan sipil, dan tidak menghargai orang-orang di seluruh dunia yang bergantung pada makanan dari Ukraina,” beber Brink.

Kyiv mengatakan tujuan serangan adalah untuk menerapkan kembali blokade Rusia dengan meyakinkan pengirim dan perusahaan asuransi mereka bahwa pelabuhan Ukraina tidak aman untuk melanjutkan ekspor.

“Ini adalah prioritas musuh untuk meyakinkan masyarakat internasional dan pemilik kapal khususnya bahwa navigasi ke arah pelabuhan yang dikuasai Ukraina itu berbahaya,” kata Natalia Humeniuk, juru bicara militer di Ukraina selatan. (spm/lfr)