ANDALPOST.COM – Rusia meluncurkan serangan menggunakan kawanan drone terbesarnya selama berbulan-bulan guna melawan Ukraina.
Terlebih serangan itu bertepatan dengan liburan Rusia pada 9 Mei yang merayakan kekalahan Nazi Jerman.
Walikota Kyiv mengatakan Rusia telah menembakkan 60 drone kamikaze buatan Iran ke sasaran Ukraina, termasuk 36 di ibukota, dan semuanya telah ditembak jatuh.
Puing-puing menghantam apartemen dan bangunan lain serta membuat lima orang di ibu kota mengalami luka-luka.
Sebuah gudang makanan dibakar oleh rudal di kota Laut Hitam Odesa, di mana para pejabat melaporkan tiga orang terluka.
Serangkaian serangan itu menggunakan drone terbesar dalam kampanye udara Rusia yang dilepaskan 10 hari lalu setelah jeda sejak awal Maret.
Kyiv mengatakan Moskow juga membuat dorongan terakhir untuk mencoba merebut kota timur Bakhmut yang hancur.
Hal ini dilakukan untuk memberikan Presiden Rusia Vladimir Putin hadiah selama serangan musim dingin Moskow yang telah menelan banyak biaya.
Moskow sedang mempersiapkan parade Hari Kemenangan pada Selasa (9/5/2023).
Pihak Moskow menggunakan kemenangan Soviet tahun 1945 atas Nazi Jerman untuk membenarkan invasinya ke Ukraina.
Dalam jeda baru dengan Rusia, Presiden Volodymyr Zelensky menandai Hari Kemenangan pada Senin (8/5/2023) bukan Selasa (9/5/2023).
Rusia akan Dikalahkan seperti Nazisme
Dia mengumumkan bahwa dirinya telah menandatangani dekrit untuk mengubah tanggal hari libur sejalan dengan praktik sekutu Barat.
“Mengingat kepahlawanan jutaan orang Ukraina dalam perang melawan Nazisme. Kami melihat kepahlawanan yang sama dalam tindakan tentara kami hari ini,” kata Zelensky.
“Sayangnya, kejahatan telah kembali. Sama seperti kejahatan yang menyerbu ke kota dan desa kita dulu, demikian juga sekarang. Seperti yang membunuh orang-orang kita dulu, demikian juga sekarang.”
“Dan semua kejahatan lama yang dibawa kembali oleh Rusia modern akan dikalahkan. Sama seperti Nazisme dikalahkan,” bebernya.
Penyerahan tentara Jerman tahun 1945 mulai berlaku larut malam pada tanggal 8 Mei di Berlin, padahal sudah tanggal 9 Mei di Moskow, tanggal yang menjadi hari libur Soviet.
Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa dengan mengubah tanggal, Zelensky telah mengkhianati ingatan orang Ukraina yang melawan Nazi.
“Apa yang lebih buruk dari musuh? Seorang pengkhianat. Itulah Zelensky, perwujudan Yudas di abad ke-21,” terang Zakharova.
Ukraina, sebagai bagian dari Uni Soviet saat itu, menderita korban per kapita yang lebih tinggi daripada Rusia. Hal tersebut terjadi pada Perang Dunia Kedua yang merupakan salah satu jantung kaum Yahudi Eropa.
Kunjungan Von Der Leyen
Pada hari parade Rusia, Zelensky akan menggaris bawahi ambisi Ukraina untuk bergabung dengan Barat.
Sehingga, ia menerima Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.