ANDALPOST.COM – Rusia melakukan penangkapan kepada ribuan demonstran yang menyerukan Gerakan Anti Perang Rusia kepada negara tetangga mereka, Ukraina. Rusia melakukan penangkapan dengan bantuan teknologi pengenalan wajah (facial recognition) yang diketahui buatan Amerika Serikat.
Diketahui pada akhir bulan Februari 2023 lalu terjadi penolakan yang dilakukan oleh warga Rusia akan perang atau invasi yang dilakukan Putin kepada Ukraina.
Terdapat 4.400 yang turun kejalanan untuk menyuarakan diberhentikannya kejahatan yang dilakukan Presiden Putin tersebut.
Penggunaan kamera pengenalan wajah oleh Rusia bukanlah hal yang baru. Lantaran pemasangan kamera di seluruh sudut kota Moskow sudah berlangsung sejak tahun 2017.
Terdapat 160.000 total kamera yang telah dipasangkan untuk melakukan pemantauan dan untuk mematai-matai masyarakat Rusia.
Dari keseluruhan total tersebut, sebanyak 3.000 kamera diantaranya telah dilengkapi dengan chip pengenalan wajah dan telah divalidasi oleh pihak Dapartemen IT Moskow.
Teknologi Pengenalan Wajah Menggunakan AI
Dalam laporan yang ditulis Reuters, dijelaskan bahwa dalam penggunaan teknologi pengenalan wajah oleh Rusia dilengkapi oleh algoritma kecerdasan buatan atau AI dalam pengimplementasiannya.
AI yang terdapat dalam kamera tersebut akan beroperasi untuk melakukan analisis hingga identifikasi wajah yang tertangkap kamera.
Algoritme yang digunakan tersebut adalah bentuk kerjasama yang dilakukan Moskow bersama dengan tiga perusahaan. Tiga perusahaan tersebut yakni, Tevian yang merupakan perusahaan pengembangan AI dan diketahui didirikan oleh Universitas Negeri Moskow.
Lalu perusahaan lain adalah NtechLab, yang merupakan perusahaan yang dimiliki oleh pertahanan Rusia Rostec State Corp.
Kemudian yang terakhir adalah Vision Labs, yakni sebuah perusahaan seluler terbesar di Rusia yang berpusat di Belanda.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.