Peran Megawati begitu penting dalam menentukan sosok Cawapres. Memang sifatnya tidak mutlak, akan tetapi PDIP harus meminta izin kepadanya.
Jika nantinya Megawati tidak mengijinkan maka otomatis bakal Cawapres tersebut gagal mengisi kursi RI 2 itu.
“Bukan ada di tangan Bu Megawati (penentuan cawapres). Tetapi harus sepersetujuan Ibu Megawati karena Ibu Megawati adalah Ketua PDIP, di mana pak Ganjar Pranowo adalah Kader PDIP. Tentu ini kesepakatan yang tidak dapat dipisahkan antara Pak Ganjar dengan ibu Megawati,” ujarnya.
“Saya pikir ibu tidak ada yang dibatasi, ya karena ibu adalah seorang negarawan yang luar biasa ya. Kemudian Ibu Megawati adalah guru politik nasional kita ya. Karena itu saya yakini itu tidak. Tidak akan menjaga, batas, menjaga jarak dengan semua tokoh-tokoh bangsa kita,” tuturnya.
Tugas ini bakal tidak mudah, karena selain Sandiaga tentu PDIP juga mendapat calon lain. Misalnya saja nama Agus Harimurti Yudhoyono yang diusulkan oleh Puan Maharani menjadi Cawapres potensial.
AHY bahkan kemarin sudah melakukan pertemuan dengan Puan Maharani yang disinyalir untuk membahas pencawapresan dirinya bersama Ganjar Pranowo. Meskipun saat ini dia berada di poros kekuatan Anies Baswedan bersama Koalisi Perubahan untuk Perbaikan. (pam/ads)