Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Serang West Bank, Militer Israel Tembak Balita Usia 2 Tahun di Kepala Hingga Tewas

Serang West Bank, Militer Israel Tembak Balita Usia 2 Tahun di Kepala Hingga Tewas
Ilustrasi perperangan militer Israel. (The Andal Post/Aini)

ANDALPOST.COM – Militer Israel telah menembak mati seorang balita berusia dua tahun di kepala hingga meninggal dunia, pada Senin, (5/6/2023). Hal ini terjadi dalam peristiwa penyerangan West Bank yang ingin menduduki wilayah tersebut.

Balita yang bernama Muhammad Haitham Al-Tamimi itu ditembak pada hari Kamis minggu lalu di kota Nabi Saleh, Ramallah Utara. Pada saat itu, sang balita tengah duduk di dalam mobil yang terparkir di depan rumahnya bersama ayahnya yang berusia 40 tahun.

Sesaat setelah mendapatkan tembakan tepat di kepalanya, Muhammad sempat dilarikan ke Rumah Sakit Sheba di Israel menggunakan helikopter. Saat itu, dirinya tengah dalam kondisi kritis. 

Pada saat yang bersamaan, tentara Israel pun menembak sang ayah dan mengenai lengannya hingga dilarikan ke rumah sakit di Ramallah. 

Tanggapan Kelompok Palestina

Akibat dari peristiwa ini, Otoritas Umum Palestina untuk Urusan Warga Sipil turut buka suara. Ia mengatakan bahwa, “Pengaturan sedang dilakukan untuk memindahkan jenazah anak martir Muhammad Haitham Al-Tamimi ke Kompleks Medis Palestina di Ramallah,” ucapnya.

Ia kemudian melanjutkan bahwa jenazahnya akan dikembalikan kepada keluarganya dan akan dimakamkan di taman pemakaman esok hari.

Peristiwa yang memilukan ini telah menyita perhatian masyarakat Palestina, termasuk Hamas. Kelompok bersenjata Hamas turut mengucapkan bela sungkawa atas kejadian mengerikan yang telah terjadi terhadap anak balita.

“Kejahatan penjajahan akan terus terjadi terhadap anak-anak kami, yang terbaru adalah anak Tamimi. Yang merupakan anak kecil dan tidak berdosa telah dibunuh oleh para penjajah,” ucap pihak Hamas.

Akibat dari peristiwa ini, Hamas mengatakan bahwa sangat penting bagi pemerintah Palestina untuk melarang unsur-unsur Zionis. Hamas juga menekankan untuk pemerintah Palestina meminta pertanggungjawaban atas kejahatan yang telah terjadi.

Kelompok bersenjata itu tidak hanya mendorong pemerintah agar meminta pertanggungjawaban atas meninggal dunianya Muhammad, tetapi juga terhadap seluruh warga Palestina.

Meninggalnya Muhammad Haitham Al-Tamimi ini telah menambah data dari meninggalnya anak-anak Palestina. Data tersebut merupakan daftar dari anak-anak yang dibunuh oleh militer Israel sejak awal tahun yang telah meningkat hingga 28 jiwa. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.