Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Serang West Bank, Militer Israel Tembak Balita Usia 2 Tahun di Kepala Hingga Tewas

Serang West Bank, Militer Israel Tembak Balita Usia 2 Tahun di Kepala Hingga Tewas
Ilustrasi perperangan militer Israel. (The Andal Post/Aini)

Tanggapan Israel

Serang West Bank, Militer Israel Tembak Balita Usia 2 Tahun di Kepala Hingga Tewas
Penembakan di Neve Tzuf, Tepi Barat, Palestina | Sumber: Arutz Sheva

Akibat dari peristiwa penembakan terhadap balita usia dua tahun ini, banyak masyarakat, instansi pemerintah, maupun media Israel turut buka suara.

Pasukan Pertahanan Israel telah membuat pernyataannya bahwa penembakan yang terjadi kepada Muhammad Haitham Al-Tamimi itu merupakan penembakan yang tidak disengaja. Pasukan tersebut menambahkan bahwa pihaknya telah menyesali penembakan tersebut dan akan bekerja lebih keras untuk mencegah insiden yang sama terjadi kembali di masa yang akan datang. 

Hal ini juga menyita perhatian media Israel yakni The Times of Israel, yang merupakan pernyataan Pasukan Pertahanan Israel. Melalui informasi yang dikeluarkan oleh The Times of Israel, Pasukan Pertahanan Israel mengatakan “Insiden itu sedang diselidiki secara mendalam. Di akhir penyelidikan dan dengan pertimbangan temuannya, keputusan akan dibuat mengenai pembukaan penyelidikan,” beber media Israel tersebut. 

Pernyataan tersebut kemudian dilanjutkan dan dikatakan bahwa, setelah penyelidikan awal, tampaknya dua orang bersenjata Palestina telah melepaskan tembakan ke pemukiman Tepi Barat Neve Tzuf (dikenal sebagai Halamish), dekat kota Palestina Nabi Saleh, dan pasukan ditempatkan di pos tentara yang berdekatan. Di Route 465 telah membalas tembakan.

Ketegangan Israel-Palestina Meningkat

Akibat dari dari peristiwa ini, pasukan penembak Palestina telah menargetkan serangan berulang terhadap pasukan Israel yang melakukan penggerebekan rumah warga, pos militer, pemukiman Israel, dan warga sipil Israel di jalanan.

Serangan balasan antara kedua pihak juga telah didorong oleh faktor konflik yang kian meningkat sejak awal tahun 2023. Hal ini disebabkan oleh militer Israel yang melakukan pengggerebekan di Tepi Barat dan serangan teror mematikan terhadap warga Palestina.

Serangan-serangan yang kian dilakukan oleh militer Israel setidaknya telah membunuh warga Palestina di Tepi Barat sebanyak 115 jiwa sejak awal tahun 2023. Jumlah kematian warga Palestina terus meningkat lantaran bentrokan antara pasukan keamanan kedua negara sehingga mengorbankan warga sipil yang tidak terlibat di dalamnya. (zaa/rge)